Mohon tunggu...
Cahya WulanSL
Cahya WulanSL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang sedang belajar di bidang ilmu komunikasi, saya memiliki minat dalam memahami berbagai aspek komunikasi manusia, dan menganalisis berbagai jenias media komunikasi baik tradisional maupun media baru. Saya juga memiliki hobi yang berkaitan dengan seni seperti melukis dan digital art.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi dan Emosi, Seni Mengungkapkan Perasaan Lewat Kata

29 Oktober 2024   10:21 Diperbarui: 29 Oktober 2024   11:19 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi banyak digunakan untuk menyampaikan perasaan terdalam manusia dalam kata-kata yang terbatas namun penuh makna. Tak hanya sekadar deretan kata-kata indah, puisi adalah jendela ke dalam emosi yang sering kali sulit diungkapkan melalui bahasa biasa. Inilah mengapa puisi memiliki tempat istimewa dalam hati pembacanya.

Berikut contoh puisi yang mengungkapkan perasaan dan emosi.


Jiwa ini hilang sebagian-Cahya Wulan

Kala itu dalam ruang putih penuh sinar

kian perlahan mulai memudar

Cahaya yang dulu megah bersinar

Sedikit demi sedikit meredup samar

Gelap datang mengalun tanpa suara

Menggulung terang dalam dingin yang purna

Dan cahaya itu, yang dulu kuat berdiri

Kini menyerah, tak lagi dapat menanti pagi

Kesunyian malam yang kian menguasai

Terdengar detak jantung yang menyeruak

Di antara riuhnya suara mesin yang berdetak

Ada nyawa yang perlahan beranjak

Tangan yang dulu siap menopang diri ini

kian melemah seperti lilin yang lelah berjuang

Tatapan kosong nya mencoba bertahan

Kini telah hilang tanpa nyawa

Dingin telah menyelimuti mu

dimana tangan hangat itu

tangan yang penuh kasih

kini tak mampu menggenggam

Seluruh tubuhku bergejolak

ragaku remuk berkeping keping

penciptanya telah mengambilnya

kini jiwaku telah pergi sebagian

Selamat jalan, wahai jiwa yang lelah

Duka kami tak kan mampu mengubah arah

Di balik pintu ini kau telah bebas

Menuju cahaya tanpa batas

Di sini kami kenang senyummu yang terakhir

Tersimpan hangat dalam hati yang getir

Meski ragamu tak lagi di sisi

Jiwamu kan hidup, abadi, dan tak terganti

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun