Bulan Syawal  merupakan momen yang tepat untuk melakukan kegiatan silaturohim. Banyak di antara kita yang menghabiskan waktu untuk berkunjung ke sanak saudara, tetangga dan teman teman semasa sekolah dulu atau teman seperjuangan. Acara pertemuan yang digelar saat bulan syawal menjadi ajang pertemuan kembali (reuni). Pertemuan dengan teman-teman atau handai tolan  yang semula hanya sebatas di chat whattsapp, maka pada momen bulan syawal kami tergerak untuk bersua di dunia nyata atau kopi darat. Kegiatan reuni lazim dilakukan di berbagai kalangan. Mulai usia anak-anak  hingga dewasa.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar tidak "kepaten obor". Dalam pepatah Jawa "kepaten obor" mempunyai makna terputusnya komunikasi antar anggota keluarga besar. Sehingga satu dengan yang lain tidak saling mengenal. Dalam konteks ini saya meminjam istilah "kepaten obor" untuk tali persaudaraan teman seperjuangan Latihan Prajabatan (LPJ) 112-113 tahun 2008 Kabupaten Madiun. Saya bersama teman di group LPJ lainnya berniat  untuk menyalakan obor yang telah padam selama 15 tahun.Â
Senyampang masih dalam bulan  syawal, kami menghelat acara pertemuan kembali atau sebut saja reuni  pada 30 April 2023.  Bertempat di hunian saya yang berlokasi di Griya Segaran Permai kecamatan Geger Kabupaten Madiun, acara dimeriahkan dengan cara yang sangat sederhana. Kesederhanaan tidak menjadi penghalang kami bertemu untuk berbahagia.
Pada awal acara hanya dihadiri oleh Ibu Sulistiyani sekalian, Bapak Suwandi beserta satu putra dan Ibu Wahyu winarni. Acara yang dibuka pada pukul 10.00 wib oleh Ibu Wahyu Winarni dilajutkan dengan penyampaian pesan dan perkenalan anggota keluarga oleh anggota LPJ yang hadir. Suara emas dari Ibu Sulistiyani dan Ibu Wahyu mampu memecahkan  kebekuan. Iringan  musik populer yang terus mengalun indah menciptakan suasana keakraban terjalin. Tidak lama berselang Pak Lurah LPJ sebut saja Pak Subeki sarimbit dan ibu Sri Suharmini hadir di tengah acara, menambah kegembiraan kami.
Sambil makan cemilan seadanya, tanpa disadari setiap anggota saling bercerita tentang pengalaman hidup masing-masing. Cerita demi cerita seiring dengan perputaran jarum jam sampailah pada acara break ( pukul 12.00 wib). Menu sederhana yang tersedia di meja kita nikmati bersama. Acara reuni ditutup oleh ibu wahyu dengan dilantunkan  do'a yang dipimpin Pak Subeki. Sebelum semua tamu pamit, suami saya menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran teman- teman semua yang sudah berkenan hadir.
Dari pertemuan kembali (reuni ) ini bisa kita petik manfaatnya, bahwa seiring perjalanan waktu kita mengalami banyak perubahan yang terjadi. Teman-teman kita berubah secara fisik dan penampilan. Tingkat kesuksesan dalam karier dan hidup mereka pun berbeda-beda. Di momen perjumpaan kembali dengan orang-orang yang dulu pernah dekat atau kita kenal ini berubah. Yups...itulah irama resonansi hidup. Yang terpenting perjumpaan kembali atau reuni ini kita  niatkan diri untuk menyambung tali persaudaraan. Agar acaranya  bisa memberi banyak berkah dan kebaikan hidup kita.
Yang bisa dilakukan saat reuni adalah kita bisa mengetahui cerita atau perkembangan hidup teman-teman kita. Biasanya dari cerita mereka, terdapat banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa kita ambil hikmahya. Ikatan pertemanan yang  dirawat dengan baik Saling mendo'akan untuk kesuksesan dan keberhasilan satu sama lain. yang perlu kita sadari bahwa setiap orang akan membawa kebaikannya masing masing.
Saat bertemu di acara reuni, kita tahu bahwa teman-teman kita punya caranya tersendiri untuk memaknai kebahagiaan serta memperjuangkan impian mereka.
Di sinilah pentingnya berbagi cerita dan pengalaman saat reuni.  Karena kita jarang bertemu, reuni menjadi kesempatan yang sangat berharga dan istimewa. Semoga dari setiap reuni yang kita hadiri, terdapat suatu  kebaikan dan kebahagiaan yang bisa diperoleh.