Mohon tunggu...
cahyatifandi
cahyatifandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Pemeliharaan Gardu Induk, Upaya Menuju Keandalan Distribusi Listrik di Banyuwangi

1 Januari 2025   10:22 Diperbarui: 1 Januari 2025   11:29 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyuwangi – PT PLN (Persero) Gardu Induk 150 kV Banyuwangi terus meningkatkan keandalan operasionalnya dengan berbagai upaya pemeliharaan, termasuk pengukuran arus bocor dan pentanahan. Langkah ini bertujuan menjaga stabilitas pasokan listrik di wilayah strategis Jawa dan Bali yang sangat bergantung pada sistem distribusi yang handal.

Ahmad Faiz Risvan Haqiqi, seorang peneliti dari Universitas Negeri Malang, menyatakan pentingnya sistem pentanahan sebagai langkah pengamanan utama. “Sistem pentanahan melindungi peralatan gardu induk dari gangguan akibat tegangan berlebih, seperti petir atau kerusakan teknis,” ungkapnya. Sistem ini memastikan arus berlebih dapat dialirkan dengan aman ke tanah, mencegah risiko kerusakan yang lebih besar.

Teknologi Modern Mendukung Efisiensi Pemeliharaan

Pemeliharaan Gardu Induk, Upaya Menuju Keandalan Distribusi Listrik di Banyuwangi (Sumber: Dok. Pribadi)
Pemeliharaan Gardu Induk, Upaya Menuju Keandalan Distribusi Listrik di Banyuwangi (Sumber: Dok. Pribadi)

Dalam operasional gardu induk, pengukuran pentanahan dilakukan menggunakan Digital Earth Tester yang mengukur nilai tahanan pentanahan. Hasilnya menunjukkan bahwa semua peralatan di Gardu Induk Banyuwangi, seperti Lightning Arrester (LA) dan Circuit Breaker (CB), memiliki nilai tahanan di bawah 1 Ohm, sesuai standar yang tercantum dalam Buku Pedoman Pemeliharaan Primer GI.

“Nilai pentanahan di bawah 1 Ohm adalah standar ideal untuk memastikan keamanan sistem dan mengurangi risiko gangguan pada peralatan,” ujar Haqiqi. Pengukuran ini dilakukan secara berkala untuk memantau perubahan resistansi akibat korosi atau penumpukan kotoran pada koneksi pentanahan.

Selain itu, pemantauan arus bocor dengan menggunakan tang ampere dan termovisi menjadi inovasi penting lainnya. Cahya Tifandi Satriani, peneliti lainnya, menjelaskan bahwa teknologi ini memungkinkan deteksi dini potensi kerusakan pada kabel isolasi. “Dengan tang ampere, kami dapat mengukur arus bocor secara real-time, sementara termovisi membantu mendeteksi kenaikan suhu yang menunjukkan kerusakan pada isolasi,” katanya.

Kolaborasi Teknologi untuk Masa Depan

Pemeliharaan Gardu Induk, Upaya Menuju Keandalan Distribusi Listrik di Banyuwangi (Sumber: Dok. Pribadi)
Pemeliharaan Gardu Induk, Upaya Menuju Keandalan Distribusi Listrik di Banyuwangi (Sumber: Dok. Pribadi)

Integrasi teknologi modern dalam pemeliharaan Gardu Induk Banyuwangi membuka peluang besar untuk pengembangan lebih lanjut. Tim peneliti merekomendasikan penerapan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi. Dengan IoT, pengukuran arus bocor dan pentanahan dapat dilakukan secara otomatis dan real-time, memungkinkan respons lebih cepat terhadap potensi gangguan.

“Sistem IoT tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga memberikan data yang lebih akurat untuk analisis risiko,” tambah Slamet Wibawanto, anggota tim peneliti. Langkah ini diharapkan dapat menjadi standar baru dalam pengelolaan gardu induk di Indonesia.

Tantangan dan Manfaat Jangka Panjang

Namun, pelaksanaan sistem ini tidak lepas dari tantangan, termasuk biaya investasi alat yang tinggi dan kebutuhan akan tenaga kerja yang terlatih. Meski begitu, manfaat jangka panjangnya bagi stabilitas distribusi energi listrik sangat signifikan. Gardu Induk Banyuwangi, sebagai penghubung utama antara sistem transmisi dan distribusi listrik di Jawa Timur dan Bali, memegang peranan vital dalam perekonomian nasional.

Dengan kombinasi pemeliharaan pentanahan dan pemantauan arus bocor, Gardu Induk Banyuwangi telah membuktikan keberhasilan menjaga nilai tahanan dan mendeteksi potensi gangguan sejak dini. Upaya ini menjadi model yang dapat diadopsi gardu induk lain di seluruh Indonesia.

“Kami percaya bahwa investasi dalam teknologi modern ini akan memberikan dampak positif yang besar dalam memastikan pasokan listrik yang stabil dan andal,” tutup Haqiqi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun