Mohon tunggu...
Cahya Saputra
Cahya Saputra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa Sawal XII MIPA 1

"Yakin pada diri sendiri adalah kunci"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketahanan dan Keteguhan Hati dalam Puisi

8 Maret 2024   13:15 Diperbarui: 8 Maret 2024   16:31 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Sebagai seorang remaja, pertahanan diri menjadi sangat penting. Kita harus belajar untuk menjaga diri kita sendiri dari bahaya dan ancaman yang mungkin ada di sekitar kita. Misalnya, ketika kita berjalan pulang sendirian di malam hari, penting untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk keamanan diri kita.  

  Selain itu, remaja juga menyoroti pentingnya ketegasan hati dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam hidup. Ketegasan hati adalah sikap yang kuat dan teguh dalam menghadapi segala situasi yang mungkin datang. Bagi remaja menyebutnya sebagai "mantap jiwa" atau "nggak gampang goyah". Dalam menekankan bahwa dengan memiliki ketegasan hati, kita dapat melewati badai kehidupan dan tidak mudah terpengaruh oleh kesulitan atau kegagalan.

   Dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana sebagai remaja kita dapat mengembangkan ketahanan dan keteguhan hati? Bagaimana kita dapat menghadapi tantangan dan kesulitan dengan kekuatan mental dan emosional yang kuat? Salah satu contohnya adalah ketika kita dihadapkan pada situasi yang menantang di sekolah, seperti tekanan akademik yang tinggi atau konflik dengan teman sebaya. Bagaimana kita dapat tetap tenang dan mengatasi masalah dengan bijaksana? Mungkin dapat mengambil inspirasi dari puisi "Aku" karya Chairil Anwar yang mengajarkan tentang kekuatan dalam menghadapi rintangan, terutama dalam konteks remaja yang sering mengalami tekanan dari berbagai aspek kehidupan.

"Kalau sampai waktuku

Ku mau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu"

  Pada bait pertama, Chairil Anwar mengekspresikan ketegasan hatinya. Ia menyatakan bahwa jika sampai pada waktunya, ia tidak ingin ada yang merayunya atau mencoba mempengaruhinya. Ia menegaskan bahwa tidak perlu ada rayuan atau godaan yang membuatnya tergoyahkan. Ini menunjukkan kekuatan tekad dan ketegasan hati yang dimiliki oleh penulis.

"Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun