Kesalahan klasik dalam memahami pelanggan merupakan masalah yang kompleks dan memerlukan perhatian serius dari setiap perusahaan.Â
Dari penggunaan data yang tidak optimal, kurangnya perhatian terhadap umpan balik, integrasi yang buruk antar departemen, hingga budaya perusahaan yang tidak mendukung orientasi pelanggan, semuanya berkontribusi pada kegagalan dalam mengenal pelanggan secara mendalam.Â
Perusahaan yang mampu menghindari kesalahan-kesalahan ini akan lebih berpeluang untuk membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan pelanggan, yang pada akhirnya akan mendorong kesuksesan di pasar yang kompetitif ini. Menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk memahami pelanggan secara mendalam adalah langkah yang tidak boleh diabaikan, karena pelanggan yang puas adalah aset berharga bagi setiap perusahaan.
REFERENSI
Tauriana, D., & Andhika, A. (2010). Bauran pemasaran, manajemen hubungan pelanggan dalam menciptakan loyalitas konsumen. The Winners, 11(1), 34-42.Â
Helmi, T. A. (2014). Orientasi Pelanggan Sebagai Budaya Organisasi. Wahana Inovasi, 3(1), 52-57.Â
Darudiato, S., Novianto, C., Hendra, H., Reynaldo, R., & Selvi, S. (2011). Membangun customer relationship management dalam bisnis. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 2(2), 1350-1358.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI