Mohon tunggu...
Hayca Duta
Hayca Duta Mohon Tunggu... Guru - Hayca Duta itu nama pena

Masih belajar menulis. Guru yang introvert. Tetapi selalu memotivasi siswa dengan keterbatasan introvertnya.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Boleh Saja Bawa Anak ke Bioskop, Asalkan...

8 Agustus 2022   12:24 Diperbarui: 8 Agustus 2022   12:40 13040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Kemudian untuk usia 6 hingga 12 tahun, sebaiknya di dampingin oleh orang tua, sehingga anak tidak menonton film yang salah, atau bukan film yang sehat untuk dikonsumsi anak. 

Untuk film horror, orang tua perlu mendampingin agar anak tahu bahwa film tersebut atau hantu yang ada di film tersebut tidak nyata, sehingga anak tidak merasa takut pasca menonton film. Karena terkadang ada anak yang akhirnya takut untuk ke kamar mandi sendiri karena ternyata adegan pada film horror yang ditontonnya di bioskop memunculkan adegan kepala perempuan keluar dari bak mandi. 

Atau menjadi tidak berani keluar rumah sendiri untuk beli makanan karena ada adegan hantu yang muncul di balik pohon pinggir jalan. Secara psikis, anak akan mengingat adegan, wajah, gestur dan lingkungan yang ada pada film horror, sehingga jika tidak ada pendampingan, akan dikhawatirkan mental anak akan terganggu. 

Bisa dibayangkan jika anak menonton film horror disertai dengan adegan thriller. Sehingga perlu pendampingan untuk anak usia 6 hingga 12 tahun, karena usia ini sangat mudah untuk terpengaruh contoh yang ada pada film.

Untuk anak usia 13 hingga 18, sudah mulai kritis terhadap adegan pada film dan mulai bisa membedakan mana yang real atau bukan. Pendampingan masih perlu dilakukan sesekali, berbincang pada anak soal film yang ditonton, khususnya film horror, misalnya film Pengabdi Setan. 

Kebetulan saya hanya menonton film pertamanya saja, dan pada film tersebut menceritakan tentang seorang yang menyembah pada setan, entah untuk apa. Meskipun ada istilah pesugihan di Nusantara kita ini, namun karena sudah masuk ranah film, maka perlu adanya pendampingan bahwa apa yang ada di film tersebut hanya setting-an, dan tidak boleh dicontoh untuk dilakukan, karena akan sangat bertentangan dengan agama manapun. Sehingga anak terhindar dari penyakit psikis akut seperti psikopat.

Usia di atas 18 tahun seharusnya sudah dapat membedakan film yang layak dikonsumsi untuk mereka. Jadi pendampingan tidak terlalu sering pun tidak mengapa, cukup berbincang pada anak soal filmnya, terkadang ada istilah baru yang anak tidak tahu dan mungkin saja orang tuanya bisa menjelaskan tentang istilah tersebut.

Opini saya, budaya sensor mandiri sangat diperlukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan oleh anak, terutama psikis yang terganggu karena menonton film horror. orang tua perlu menambah pengetahuan tentang film yang ditonton, terutama film horror agar bisa menjelaskan pesan yang ingin disampaiakan ataupun tak tersampaikan dalam film.

Kesimpulannya, menurut saya boleh saja membawa anak ke bioskop asalkan memperhatikan dua poin penting yang sudah saya paparkan untuk anak usia 1 hingga 5 tahun. Sedangkan untuk usia 6 tahun hingga 18 tahun bisa didampingi dan diberikan arahan yang sesuai terhadap apa yang akan dan sudah ditonton. Sekedar menuangkan opini dan saran. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun