Pertama, beriman, bertakwa dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Kedua bernalar kritis. Ketiga, mandiri. Keempat, kreatif. Kelima, gotong royong. Keenam, berkebhinekaan global.Â
Keenam poin tersebut merupakan kepribadian yang perlu dimunculkan dalam seorang pelajar dan disebut dengan Profil Pelajar Pancasila. Ya, kita semua sebenarnya diingatkan untuk memprioritaskan profil Pancasila yang sepertinya semakin terkikis dari diri generasi penerus bangsa.Â
Di pedesaan, masih sangat kental terasa, untuk poin pertama, ketiga, kelima dan keenam. Bagaimana dengan poin kedua dan keempat? Kedua poin tersebut perlu dibangun dan diupayakan oleh SDM yang mau mengabdikan dirinya untuk pemerataan pendidikan.
Jangan lupakan tiga pilar pembangunan nasional, pendidikan, Kesehatan dan perekonomian. Mana yang paling penting di antara ketiganya, maka akan terjawab pendidikan yang perlu berjalan terlebih dulu, dengan demikian perekonomian dan Kesehatan akan meningkat dengan sendirinya.Â
Asusmsi saya begini, dengan adanya pemerataan pendidikan yang mulai diingatkan kembali melalui kurikulum merdeka, maka akan lahir ahli-ahli di bidang perekonomian dan Kesehatan.Â
Dengan bekal pendidikan yang baik, dan sesuai dengan profil pelajar Pancasila, maka perekonomian yang dijalankan akan mensuplai dana lebih untuk di bidang pendidikan, dan tentu saja, akan memberikan dampak signifikan dalam hal peningkatan fasilitas dan kualitas Kesehatan. Sudah bisa terbayang bagaimana hebatnya bangsa kita kelak jika ini terwujud?
Sebagai penutup, kurikulum di Indonesia memang terus berubah, namun tujuannya tetap satu, mencerdaskan kehidupan bangsa. Kurikukum merdeka hadir untuk mengingatkan kita bahwa peserta didik kita, generasi penerus bangsa yang akan menjadi bonus demografi sekian tahun kemudian, perlu diingatkan kembali kepada jati dirinya sebagai pelajar yang sudah membawa DNA profil Pancasila. Berketuhanan dengan akhlak mulia, bernalar kritis, kreatif, mandiri, berkebhinekaan dan tentu saja, gotong royong. Salam Pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H