Siwalan dengan nama latin Borassus Flabellifer adalah jenis pohon palma yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara yang biasa di sebut pohon lontar.Â
Siwalan juga memiliki nama yang berbeda di setiap daerah seperti lonta (bahasa Minangkabau), ental (bahasa Sunda, Jawa, dan Bali), taal (bahasa Madura), dun tal (bahasa Sasak), jun tal (bahasa Sumbawa), tala (bahasa Sulawesi Selatan), lontara (bahasa Toraja), lontoir (bahasa Ambon), dan manggita, manggitu (bahasa Sumba).Â
Batang dari pohon siwalan sangatlah kuat dan kokoh, batang siwalan memiliki tinngi sekitar 15-30 m dan berdiameter sekitar 60cm. Pohon siwalan memiliki daun-daun yang besar yang berkumpul di ujung batang membentuk tajuk yang membulat.Â
Daun siwalan berbentuk serupa kipas bundar. Tangkai daun siwalan memiliki panjang 1m, dengan pelepah yang lebar dan hitam dibagian atasnya. Tangkai daun siwalan memiliki deretan duri dan berujung dua.Â
Buah siwalan memliki bentuk bulat, kulitnya berwarna hitam kecoklatan, dan dagingnya berwarna kuning bila sudah tua. Buah siwalan memiliki 3 butir biji dengan tempurung yang tebal dan keras.
Kayu dari batang pohon siwalan bagian luar yang bermutu baik, berat, keras, dan berwarna kehitaman dapat digunakan orang untuk bahan bangunan dan membuat perkakas atau alat kerajinan. Lalu dari karangan bunganya terutama bagian tongkol bunga betina disadap orang nira lontar. Nira dapat dijadikan sebagai gula atau difermentasikan menjadi legen atau tuak, semacam minuman beralkohol.Â
Nira siwalan sagat mudah terkontaminasi karna mengandung nutrisi yang lengkap seperti gula, protein, lemak, dan mineral yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroba.Â
Bunga siwalan dapat digunakan untuk pengobatan penyakit liver. Adapun arang kulit batang digunakan untuk menyembuhkan sakit gigi. Rebusan air kulit batang yang ditambah dengan garam dapat berkhasiat sebagai obat pembersih mulut.
Nah, sekarang buah siwalan. Buah siwalan dapat dikonsumsi terutama yang masih muda memiliki sumber karbohidrat berupa sukrosa, glukosa, dan air.Â
Biji dan batoknya masih lunak yang memiiki rasa seperti kolang kaling, namun rasanya lebih enak. Daging buah siwalan yang sudah tua berwarna kekuningan dan berserat dapat digunakan sebagai campuran pangan dan kue-kue.