Tembakau dengan nama latin Nicotiana Tabacum merupakan komoditi yang cukup banyak dibudidayakan petani. Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal para petani tembakau antara lain harus berusaha membantu meningkatkan produksi secara kuantitas, kualitas dan kelestarian tanaman tembakau. Tembakau memiliki kandungan metabolit sekunder yang bermanfaat sebagai pestisida dan bahan baku obat, dan juga memiliki kandungan nikotin 1-3% pada bagian daunnya. Tembakau memiliki ciri-ciri daun mahkota bunganya berwarna merah muda sampai merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang, daunnya berbentuk lonjong dan ujungnya runcing, kedudukan daun pada batangnya tegak, dan memiliki tinggi sekitar 120 cm.
Tembakau juga memiliki manfaat seperti:
1. Protein anti kanker
2. Sebagai obat diabetes dan antibodi
3. Anti radang
4. Sebagai obat HIV/AIDS
5. Pemelihara kesehatan ternak
6. Sebagai obat luka.
Tanaman tembakau memiliki teknik budidaya yang meliputi beberapa jenis kegiatan dengan urutan sebagai berikut.
1. Pembibitan, yaitu tahap menyiapkan bahan pertanaman.
2. Pengolahan tanah, yaitu tahap menyiapkan media tumbuh tanaman tembakau.
3. Penanaman merupakan tahap yang meliputi pengaturan jarak tanam, pembuatan lubang tanam dan penanaman.
4. Pemeliharaan tanaman merupakan tahap yang meliputi penyiraman, penyiangan (pengendalian gulma dan penggemburan), pengendalian hama dan penyakit, dan pemupukan.
5. Panen dan penanganan pasca panen hingga hasil tembakau yang dipasarkan.
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan usaha budidaya tanaman tembakau, yaitu dengan perencanaan areal pembibitan dan penanaman tembakau. Dalam tahap ini harus dilakukan pengamatan terhadap tempat yang akan digunakan untuk usaha budidaya tanaman tembakau, yang mencakup kesesuaian topografi, jenis tanah, kondisi iklim atau cuaca yang sesuai dengan musim, perencanaan sarana dan prasaran yang mendukung usaha penanaman tembakau dan beberapa tempat yang sesuai dengan karakteristik dari tanaman tembakau tersebeut.
Sejarah tembakau
Dalam bahasa Indonesia tembakau merupakan bahasa serapan dalam bahasa asing. Tabaco dalam bahasa Spanyol yang berarti gulungan daun-daun pada tumbuhan tembakau dan bisa juga dengan Tabago yaitu sejenis pipa yang berbentuk huruf y untuk menghirup asap tembakau. Pada mulanya sejarah tembakau digunakan oleh orang-orang asli Amerika untuk pengobatan Christopher Columbus pada tahun 1942. Orang - orang asli Amerika yang telah berukim di New York memberikan hadiah kepada Christopher Columbus daun tembakau. Seabad setelah itu, kegiatan merokok menjadi kegiatan global dan meningkatnya ekonomi bagi para pengusaha di Amerika Serikat. Tembakau sudah lama digunakan sebagai entheogen di Amerika. Bangsa Eropa datang ke Amerika Utara untuk mempopulerkan tembakau sebagai obat penenang. Dengan kepopuleran tembakau ini menyebabkan peningkatan ekonomi di Amerika Serikat bagian selatan. Penanaman dan penggunaan tembakau di Indonesia sudah dikenal sejak lama pada tahun 1830. Penanaman tembakau sudah dimulai oleh Van Den Bosch melalui "CultuurStelSel" yaitu disekitar Semarang, Jawa Tengah tetapi pada saat itu mengalami kegagalan. Pada tahun 1856, orang - orang Belanda mencoba kembali melakukan penanaman secara meluas di Jawa Timur yaitu di daerah Besuki. Pada tahun 1910 dilengkapi dengan satu balai penelitian yaitu Besoekisch Profstation. Setelah itu perubahan terjadi yaitu permintaan dan tenaga kerja meningkat sehingga berkembanglah industri rokok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H