Mohon tunggu...
Cahyaningsih Humendru
Cahyaningsih Humendru Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya masih mahasiswa

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Maria sebagai Bunda Teladan iman

25 April 2024   17:11 Diperbarui: 25 April 2024   19:26 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
novena-tiga-salam-maria.en.softonic.com

Pada saat Maria mengunjungi Elisabeth saudaranya dan menyalaminya anak di dalam kandungan Elisabeth melonjak kegirangan, salam Maria diibaratkan seperti lonceng biara yang memanggil kita kepada iman sama seperti Yohanes pembaptis yang melonjak kegirangan iman. karena keteladanan Maria maka ia memberikan hati yang utuh kepada Allah penyerahan diri Maria menggambarkan bahwa iman Maria melebihi dari kata apapun. 

Maria tidak secara pasif di pilih oleh Allah melainkan dia bekerjasama dengan karya keselamatan manusia dengan iman serta kepatuhannya yang bebas. Gereja melewati jalan yang dirintis oleh perawan Maria yang dilakukannya dalam ziarah imannya dengan penuh penyerahan dan persatuan dengan putranya yang menderita sampai ke kayu salib, kesetiaan bunda Maria pada tugas perutusannya ketenangan dirinya dalam menghadapi masalah mencerminkan iman Maria yang sungguh totalitas kepada Allah "terjadilah padaku menurut perkataanmu" (lukas 1 ayat 20) kata- kata ini sungguh mencerminkan imannya, dia taat dan menjawab panggilan Allah dan melakukan panggilan Allah dengan tulus. 

Iman baru mulai sejak Allah mendekati kita dalam kitab suci kita menyebutnya sebagai pewahyuan diri Allah, Allah berbicara maka kita manusia menanggapi oleh karena itu tanggapan iman yang pertama adalah tanggapan pribadi kepada Allah. Begitu juga dengan Maria yang memiliki tanggapan pribadi kepada Allah keteladanannya dan cinta kasihnya ia sanggup menjawab dan menjalani panggilan Allah kepadanya. 

Maka melalui gelar maria sebagai bunda teladan marilah kita beriman sama seperti bunda Maria kesetiaan dan ketaatan bunda Maria hendaknya kita juga setia dan taat akan panggilan hidup kita masing-masing. Iman kepada Allah bukanlah iman yang pasif maka dari situ marilah kita mewujudkan kerajaannya sama seperti bunda Maria yang selalu memberikan diri kepada Allah. Dalam kehidupan beriman kita sering menghadapi tantangan dan godaan meskipun demikian kita di ajak untuk tetap setia dan taat atas iman yang membawa kita semakin dekat dengan Allah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun