Ditinggal cinta buat aku tak berdaya
Gundah gulana, ingin aku menyusulnya
……. ………….. ..
London… London.. ingin ku kesana
London… London… pergi menyusulnya
Bukan, saya ingin ke London bukan karena ditinggal cinta (seseorang). Aneh kalau alasannya seperti itu, lawong warga RT 01 sampai RT 11 di London nggak ada yang kenal saya, apalagi seseorang yang membawa kabur cinta saya ke sana (emangnya di London ada RT/RW kayak di Indonesia?). Lalu alasan saya apa?
Ini tentang Mimpi…
Tepat tanggal 30 Oktober kemarin, menurut catatan primbon Ibu di kampung, saya berulang tahun yang ke-2… Alhamdulillah sampai saya menuliskan ini, Allah masih memberi saya kesempatan hidup, menyaksikan Chelsea vs Blackburn tadi malam atau menyaksikan dan merasakan hujan abu dini hari kemarin.
Di usia yang ke-…3 ini, tiba-tiba saya diingatkan tentang mimpi-mimpi saya di masa kecil. Saya jadi merenung, betapa indah dan begitu luarbiasa mimpi-mimpi itu. Saya, di waktu itu sudah mampu memimpikan hal-hal besar. Tapi entah kapan mimpi-mimpi itu mulai menyusut dan kemudian mengendap menjadi mimpi-mimpi sederhana. Bahkan tidak jelas apa impian saya sekarang (kemarin).
“cita-citaku ingin jadi professor, bikin pesawat terbang bla…bla…bla..”
Lagu ini termasuk yang menginspirasi mimpi-mimpi saya di masa kecil. Ya, saya pernah bermimpi ingin menjadi professor. Tapi, professor yang berbeda, he2… pemahaman saya tentang seorang professor di waktu itu berbeda pengertiannya dengan yang saya ketahui sekarang. Waktu itu, yang saya fahami tentang seorang professor adalah:
- Orang yang memakai jas serba putih;
- Rambutnya penuh uban dan hanya tersisa dipinggiran kepalanya saja, bagian tengahnya tak ada rambut sama sekali. Licin selicin-licinnya.
- Berkacamatadengan bingkai hitam tebal dan untaian rantai kecil yang menjuntai.
- Keahliannya meracik berbagai ramuan yang bisa menjadikan segala sesuatu. Merubah orang biasa menjadi spiderman, x-men, power ranger, kapten planet dsb. (pernah saya sengaja mencari-cari laba-laba penyengat, ingin bereksperimen, barangkali kalau saya disengat laba-laba itu saya bisa menjadi spiderman Indonesia. Untung tidak terlaksana).
- Lengkapnya, professor itu adalah otak dari segala hal-hal canggih yang ada di dunia ini.
Bermimpi Kembali dan Berusaha Mewujudkannya
Saya juga sempat bermimpi bisa keliling dunia. Menjejakan kaki, napak tilas di bumi para Nabi, merasakan bermacam-macam musim di Eropa, gelayutan di patung liberty, meluruskan menara pisa, berbulan madu ke Paris (ini masih bisa diusahakan, kan belum nikah he2…), bertemu Bibi Lin (kekasih Yoko dalam The Legend of Condor Heroes) di RRC, ah…pokoknya keliling dunia sampai tua. Kalau sudah dijelajahi semuanya, tinggal menunggu kereta terakhir jurusan perumahan tipe 2 x 0.5 m. Untuk peristirahatan terakhir ini harus di Indonesia. Titik!.
Mimpi-mimpi yang pernah hilang itu, sekarang menyeruak kembali. Untung suara hati yang keluar ini adalah suara optimistis:
“Pilih yang mana saja, kamu pasti mampu meraihnya. Lihatlah, saat hari ulang tahunmu kemarin, di Facebook banyak orang yang mendo'akanmu sukses, dapat yang terbaik, tercapai segala yang dicita-citakan. Do’a-do’a mereka cukup menjadi modal awal untukmu meraih semua mimpi-mimpi itu. Kamu hanya tinggal menyempurnakannya dengan keyakinan, kerja keras dan berdoa”.
Benar juga, kawan-kawan tercinta ingin agar saya mencapai yang terbaik, meraih segala cita-cita, masak saya malah pengen yang biasa-biasa saja?
Ingin Kuawali dari London
London, ternyata kota inilah yang saya pilih sebagai tujuan pertama mengawali penjelajahan.
…………. ………… …….
NB: buat temen-temen kompasianers yang mulai ingat kembali mimpi-mimpi masa kecilnya, yang sudah terwujud atau yang belum mohon di tag tulisannya di “negeri mimpi” (negeri spasi mimpi tanpa tanda kutip). Untuk referensi dan inspirasi saya dan siapa saja yang membutuhkan. Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H