Mohon tunggu...
Cahya Melati
Cahya Melati Mohon Tunggu... Freelancer - Perempuan

Hallo, Saya mahasiswi dari perguruan tinggi swasta di daerah Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lesbian, Biseksual, Gay, dan Transgender di Masyarakat

14 Januari 2020   15:13 Diperbarui: 14 Januari 2020   15:52 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Maraknya pembahasan mengenai LGBT saat ini. Lalu, ditolak ataukah diterima dimasyarakat Indonesia?

Sebagian dari kalian pasti sudah tidak asing mengenai LBGT (Lesbian, Biseksual, Gay, Transgender) di Indonesia, lalu apakah LGBT itu sendiri? LGBT merupakan singkatan dari Lesbian, Biseksual, Gay, dan Transgender. 

Lesbian merupakan gangguan seksual yang menyimpang dimana wanita tertarik pada wanita lainnya, sementara gay merupakan perilaku menyimpang seksual dimana laki-laki tertarik dengan sesama laki-laki atau biasa disebut "homoseksual". 

Biseksual sendiri merupakan perilaku menyimpang dimana seseorang menyukai dua gender sekaligus baik wanita ataupun pria, sementara transgender merupakan perubahan alat kelamin yang dilakukan seseorang karena tidak menunjukan jati diri yang sebenarnya.

Penyebab daripada LGBT itu sendiri yaitu genetik yang kuat, ketidaknyamanan peran gender dimana laki-laki akan berperan lebih feminim daripada maskulin ataupun sebaliknya.

Trauma masa lalu dimana seseorang pernah mendapatkan penyimpangan atau pelecehan seksual, dan interaksi sosial dengan orang sekitar yang sangat berpengaruh sehingga perlu adanya didikan dan dampingan yang baik saat tumbuh kembang anak.

LGBT dapat mendatangkan beberapa risiko bagi kesehatan. Walaupun bukan sebagai satu-satunya faktor risiko yang dapat menyebabkan suatu penyakit menular seksual maupun penyakit seperti HIV/AIDS, namun sudah banyak studi yang menunjukan bahwa penularan penyakit HIV/AIDS lebih tinggi pada pasangan seks pria dengan pria. Selain itu, studi lain juga menunjukan bahwa wanita transgender memiliki risiko terjangkit HIV jau lebih tinggi daripada wanita biasa.

Informasi yang diperoleh dari Kemenkes terdapat peningkatan jumlah waria secara bermakna antara tahun 2002 dan 2009, tetapi tidak terdapat peningkatan bermakna dari tahun 2009 dan 2012.  Populasinya tidak ada yang pasti namun mengacu data populasi rawan terdampak HIV jumlah waria diperkirakan mencapai 597 ribu orang, sedangkan Lelaki yang seks dengan lelaki termasuk biseksual mencapai lebih dari satu juta orang [Kemenkes RI, 2014].

Saat ini sedang terjadi gerakan mengorganisir LGBT di Indonesia untuk bersatu. Tema yang mereka angkat 'Merebut Kembali Hak-Hak LGBT yang di Rampas Negara' dengan pesan utama LGBT merupakan kaum yang paling 'didzalimi' bertujuan untuk mencari simpati.

Propaganda dan promosi yang dilakukan kaum LGBT di Indonesia masuk melalui media-media yang lekat dengan keseharian kita. Kekuatan mereka dapat kita lihat di media sosial yaitu twitter menggunakan tagar "lovewins" dan menambahkan efek pelangi dalam avatar mereka sebagai bentuk dukungan.

Di Indonesia yang masih menjunjung tinggi budaya ketimuran, LGBT masih menjadi hal yang kontroversial dan cenderung ditolak.

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh SMRC pada Maret 2016, September dan Desember 2017 dengan jumlah responden 1.220 orang, hampir seluruh penduduk Indonesia menilai LGBT adalah ancaman. Sebanyak 87,6% berpendapat demikian, sementara 10.8% berpandangan sebaliknya, dan sisanya tidak menjawab.

Walaupun para kaum LGBT di tolak keras oleh masyarakat Indonesia dan para pejabat, namun para kaum LGBT semakin menunjukan dirinya dengan melakukan gerakan yang mengundang simpati masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun