Dalam program KKN Tematik 'Optimalisasi Pengolahan Sampah Organik di Lingkar Kampus Undip', mahasiswa Universitas Diponegoro telah membawa revolusi tak terduga dalam upaya pengelolaan limbah. Mereka tidak hanya mengubah pandangan terhadap limbah, tetapi juga menciptakan nilai tambah dari apa yang sebelumnya dianggap sebagai masalah. Terlibat dengan tinggi dalam pengolahan sampah, mahasiswa tersebut melibatkan minyak jelantah dari kantin Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP), yang biasanya diabaikan, dan mengubahnya menjadi lilin aromaterapi yang menyegarkan.
Langkah-langkah inovatif ini mencerminkan upaya berkelanjutan yang sungguh-sungguh, karena mengubah limbah menjadi produk bernilai tambah. Selain membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah, para mahasiswa juga mengajak kantin FPP untuk berpartisipasi dalam upaya pengelolaan limbah yang lebih baik. Mereka merancang poster informatif yang menjelaskan langkah-langkah pembuatan lilin aromaterapi serta manfaat produk tersebut, dan mendistribusikannya kepada pihak kantin. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan urgensi pengelolaan limbah, tetapi juga membuktikan bahwa limbah dapat diubah menjadi produk yang memiliki nilai lebih.
Keputusan mahasiswa untuk menjadikan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah memancarkan semangat perubahan yang berkelanjutan. Langkah ini tidak hanya berdampak pada skala lokal, tetapi juga memperlihatkan komitmen Universitas Diponegoro terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan upaya ini, mereka tidak hanya mengurangi limbah organik, tetapi juga menyuarakan pesan yang lebih besar: bahwa praktik berkelanjutan dalam pengelolaan limbah harus menjadi perhatian bersama.
Aksi para mahasiswa ini telah menciptakan gelombang inspirasi. Mereka tidak hanya menjadi pionir dalam perubahan pola pikir mengenai limbah, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mengilhami kesadaran kolektif tentang keberlanjutan. Setiap lilin aromaterapi yang dihasilkan bukan hanya sebuah produk, tetapi juga sebuah simbol, menunjukkan bahwa dengan kerja sama dan kreativitas, masalah lingkungan dapat menjadi peluang yang memberi manfaat bagi banyak orang.
Penulis: Cahya Kamilla Chaerunnisa
Program Studi (Fakultas): Teknik Kimia (Teknik)
Lokasi: Universitas Diponegoro, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H