Mohon tunggu...
Cahya Kamilla Chaerunnisa
Cahya Kamilla Chaerunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang menyukai petualangan antara halaman buku, jejak perjalanan, dan dunia imajinasi. Menikmati setiap kisah yang terukir, menulis cerita dari setiap tempat yang dikunjungi, dan merasakan keindahan dalam setiap perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menyulap Limbah menjadi Keajaiban Aroma: Mahasiswa Undip Mengubah Limbah Minyak Jelantah menjadi Lilin Aromaterapi

25 Desember 2023   20:56 Diperbarui: 28 Desember 2023   10:48 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam program KKN Tematik 'Optimalisasi Pengolahan Sampah Organik di Lingkar Kampus Undip', mahasiswa Universitas Diponegoro telah membawa revolusi tak terduga dalam upaya pengelolaan limbah. Mereka tidak hanya mengubah pandangan terhadap limbah, tetapi juga menciptakan nilai tambah dari apa yang sebelumnya dianggap sebagai masalah. Terlibat dengan tinggi dalam pengolahan sampah, mahasiswa tersebut melibatkan minyak jelantah dari kantin Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP), yang biasanya diabaikan, dan mengubahnya menjadi lilin aromaterapi yang menyegarkan.

Langkah-langkah inovatif ini mencerminkan upaya berkelanjutan yang sungguh-sungguh, karena mengubah limbah menjadi produk bernilai tambah. Selain membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah, para mahasiswa juga mengajak kantin FPP untuk berpartisipasi dalam upaya pengelolaan limbah yang lebih baik. Mereka merancang poster informatif yang menjelaskan langkah-langkah pembuatan lilin aromaterapi serta manfaat produk tersebut, dan mendistribusikannya kepada pihak kantin. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan urgensi pengelolaan limbah, tetapi juga membuktikan bahwa limbah dapat diubah menjadi produk yang memiliki nilai lebih.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Keputusan mahasiswa untuk menjadikan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah memancarkan semangat perubahan yang berkelanjutan. Langkah ini tidak hanya berdampak pada skala lokal, tetapi juga memperlihatkan komitmen Universitas Diponegoro terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan upaya ini, mereka tidak hanya mengurangi limbah organik, tetapi juga menyuarakan pesan yang lebih besar: bahwa praktik berkelanjutan dalam pengelolaan limbah harus menjadi perhatian bersama.

Aksi para mahasiswa ini telah menciptakan gelombang inspirasi. Mereka tidak hanya menjadi pionir dalam perubahan pola pikir mengenai limbah, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mengilhami kesadaran kolektif tentang keberlanjutan. Setiap lilin aromaterapi yang dihasilkan bukan hanya sebuah produk, tetapi juga sebuah simbol, menunjukkan bahwa dengan kerja sama dan kreativitas, masalah lingkungan dapat menjadi peluang yang memberi manfaat bagi banyak orang.

Penulis: Cahya Kamilla Chaerunnisa
Program Studi (Fakultas): Teknik Kimia (Teknik)
Lokasi: Universitas Diponegoro, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun