Novel "Ayah" karya Andrea Hirata mengisahkan tentang Sabari, seorang pemuda sederhana yang jatuh cinta pada Marlena. Cinta Sabari begitu besar sehingga ia rela menerima Marlena dengan segala kondisinya, termasuk saat Marlena mengandung anak dari pria lain. Sabari menikahi Marlena dan menerima anak tersebut, Zoro, sebagai anaknya sendiri. Kasih sayang Sabari kepada Zoro begitu besar, melampaui ikatan darah.
Kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Lena, ibu kandung Zoro, datang kembali dan berusaha merebut Zoro. Peristiwa ini menjadi pukulan telak bagi Sabari. Kehilangan Zoro membuatnya depresi dan kehilangan arah dalam hidup. Sabari berjuang untuk menemukan kembali makna hidupnya, diiringi oleh dukungan dari sahabat-sahabatnya.
Novel ini mengeksplorasi tema universal tentang kasih sayang seorang ayah, pengorbanan, dan perjuangan hidup. Andrea Hirata dengan mahir menggambarkan emosi dan perjuangan batin yang dialami Sabari. Pembaca diajak merasakan kesedihan, kehilangan, dan harapan yang dialami Sabari dalam menghadapi situasi yang sulit.
Kelebihan Novel "Ayah":
 Tema kasih sayang seorang ayah, pengorbanan, dan perjuangan hidup merupakan tema universal yang mampu menyentuh hati pembaca dari berbagai latar belakang.
 Penulisan yang Memikat: Gaya bahasa Andrea Hirata yang khas, dengan deskripsi yang hidup dan dialog yang natural, membuat pembaca mudah terbawa dalam cerita.
Karakter yang Mendalam: Karakter Sabari digambarkan dengan kompleks dan penuh nuansa, sehingga pembaca dapat merasakan emosi dan perjuangan batinnya.
Pesan Moral yang Kuat: Novel ini menyampaikan pesan moral yang kuat tentang arti keluarga, kasih sayang, dan pengorbanan.
Kritik Novel "Ayah":
 Plot yang Terlalu Prediksi: Beberapa bagian plot cerita terasa terlalu mudah ditebak, sehingga mengurangi kejutan bagi pembaca.
Karakter Pendukung yang Kurang Tereskplorasi: Selain Sabari dan Zoro, karakter pendukung lainnya seperti Marlena dan teman-teman Sabari terasa kurang dikembangkan, sehingga kurang memberikan kontribusi signifikan terhadap jalan cerita.
Pengulangan Tema: Bagi pembaca yang sudah familiar dengan karya-karya Andrea Hirata sebelumnya, beberapa tema yang diangkat dalam novel ini terasa terlalu sering diulang, seperti perjuangan hidup di kampung halaman dan tema cinta yang tak bersyarat.
Pacing yang Tidak Konsisten: Â Ada kalanya beberapa bagian cerita terasa lambat dan bisa membuat pembaca kehilangan fokus.
Secara keseluruhan, novel "Ayah" adalah sebuah karya yang menyentuh dan inspiratif. Kisah tentang kasih sayang seorang ayah yang tulus mampu membangkitkan emosi pembaca. Namun, novel ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, seperti plot yang agak mudah ditebak dan karakter pendukung yang kurang dikembangkan.
Meskipun demikian, novel "Ayah" tetap layak untuk dibaca. Â Novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna cinta, pengorbanan, dan arti keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Â Andrea Hirata berhasil menyampaikan pesan moral yang kuat melalui cerita yang mengharukan dan penuh makna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H