Mohon tunggu...
Cahya Gulali
Cahya Gulali Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidikan SD hingga SMA di kabupaten Bogor, Jawa Barat. Serabutan (2015-2017), Tukang Kopi (2017-sekarang)

Selalu ingin terus belajar hal baru, karena masih banyak hal yang belum bisa aku lakukan dan berikan, hingga aku tuliskan, semoga bermanfaat hingga kiamat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penghuni Rumah Kosong

26 Desember 2023   03:30 Diperbarui: 26 Desember 2023   14:30 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Facebook

Sebuah kisah datang dari desa di kabupaten Bogor, Jawa Barat

Pada suatu malam, ada seorang pemuda yang sedang asyik duduk, menatap ke arah langit yang pekat di teras rumah, menikmati malam yang tenang dan sunyi, ditemani secangkir kopi, dan khong guan isi rengginang, Margalih namanya.

Namun keasyikan dan ketenangan Margalih berubah, ketika Margalih menoleh kerumah kosong disamping rumahnya, dan ia mendengar suara *brakkk dretttt krskkk, dari rumah kosong tersebut

Kemudian tak lama setelah itu, Margalih mencium aroma tidak sedap, yang menurutnya aroma ini sama juga datang dari rumah kosong itu, mungkin karena terbawa angin

"Mmm bau apa ini," menutup hidung dengan kaosnya

Margalih pun penasaran, sebenarnya ada apa sih, namun Margalih tak berani untuk masuk kerumah itu sendirian,

Margalih pun akhirnya membuka handphone, dan mengirim pesan via whatsApp pada temannya, Fajrut

"Jrut, kamu dimana?"

"Dirumah, ada apa, Mar?"

"Kesini ngopi diteras rumah, Jrut, sekalian ada perlu"

"Wah, asik dong, Mar ? Oke otw sekarang"

"Siap, Jrut, aku tunggu"

Beberapa menit kemudian  Fajrut tiba dirumah Margalih, karena jarak dari rumahnya tidak begitu jauh

"Assalamualaikum, Mar"

"Waalaikumsalam, Jrut"

"Weddeeh ada perlu apa nih, Mar, tumben"

"Begini, Jrut, tadi aku mendengar suara dari rumah itu" *sambil menunjuk kerumah kosong

"Suara apa, Mar ?"

"Aku tidak tahu, Jrut, dan sempat mencium aroma tak sedap juga dari rumah itu"

"Oalaaah, yasudah kita samperin yuk" *

"Yuk, Jrut, sebentar aku ambil senter dulu" *ucap Margalih

Lalu mereka berdua memberanikan diri untuk masuk kerumah kosong itu tanpa ragu, sambil menyalakan lampu senter ke arah kiri dan kanan, ke atas dan kebawah, sepertinya tidak ada sesuatu yang mereka temukan didalam rumah kosong itu, namun tidak lama setelah itu Margalih pun mencium aroma tak sedap yang sama persis seperti sebelumnya

"Jrut, hidungmu baik-baik saja, kan ?" Tanya Margalih, kemudian Fajrut menjawab

"Sssst jangan berisik, coba sini aku pinjam senter"

"Nih," *Margalih memberikan senternya ke Fajrut

Fajrut pun menyusuri aroma tak sedap itu, kemudian hal tak terduga pun terjadi setelah Fajrut mengarahkan senternya ke pintu yang terbuka di dalam rumah kosong itu, sepertinya bekas kamar penghuni sebelumnya

Fajrut dan Margalih pun berjalan pelan mengamati, kepalanya menunduk mendekat ke pintu itu, ternyata aroma tak sedap itu adalah tai kucing, yang baru saja pup dirumah kosong tak berpenghuni itu.

Akhirnya cerita pendek malam itu selesai, Fajrut dan Margalih masih tertawa terbahak-bahak hingga cepirit dikit, karena baru menemukan hal dan kejadian seperti itu dalam hidupnya, mungkin bagi mereka itu adalah menjadi pengalaman amat sangat berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun