Mohon tunggu...
Cahya fitri anggraeni
Cahya fitri anggraeni Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

traveling

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Tongkrongan

12 Desember 2022   19:31 Diperbarui: 12 Desember 2022   20:10 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ayah Gilang pun mulai berpikir ulang dengan penjelasan maupun penuturan dari saksi yang ada. Sampai kemudian Ayah dari Gilang sadar bahwa dirinya keterlaluan, dan kemudian langsung mengangguk paham.

"Maaf Gilang, Ayah terlalu mendengarkan orang lain tanpa mau tau dari kamu. Ayah pikir kamu jadi anak tongkrongan yang nakal dan cuma bisa meresahkan masyarakat." ujar Ayah.

Gilang tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, menjadi lebih tenang dari pada sebelumnya. "Gak, kok, Ayah. Anak tongkrongan bukan berarti nakal. Mereka nongkrong bersama karena sudah cocok buat bersama."

SELESAI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun