Ayah Gilang pun mulai berpikir ulang dengan penjelasan maupun penuturan dari saksi yang ada. Sampai kemudian Ayah dari Gilang sadar bahwa dirinya keterlaluan, dan kemudian langsung mengangguk paham.
"Maaf Gilang, Ayah terlalu mendengarkan orang lain tanpa mau tau dari kamu. Ayah pikir kamu jadi anak tongkrongan yang nakal dan cuma bisa meresahkan masyarakat." ujar Ayah.
Gilang tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, menjadi lebih tenang dari pada sebelumnya. "Gak, kok, Ayah. Anak tongkrongan bukan berarti nakal. Mereka nongkrong bersama karena sudah cocok buat bersama."
SELESAI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H