Jika kita membicarakan tentang pembangunan sebuah gedung ataupun jalan dan jembatan, sudah tidak asing lagi mendengar kata "Beton".Â
Beton adalah campuran dari beberapa material yaitu semen, pasir atau agregat halus, kerikil atau yang biasa disebut agregat kasar, dan air yang diaduk menjadi satu secara manual maupun menggunakan alat mixer sehingga menghasilkan bahan bangunan yang digunakan untuk membangun sebuah konstruksi.
Semen menjadi komponen utama pembuatan beton. Hal ini dikarenakan fungsi semen yang mengikat agregat-agregat dalam adukan dan sifat semen yang dapat mengeras jika terkena air.
Bahan-bahan bangunan jaman sekarang juga banyak yang menggunakan semen sebagai bahan utamanya. Contoh bahan bangunan tersebut adalah genteng beton, bata beton, dan ubin teraso. Penggunaan bahan tersebut berbeda-beda, sesuai dengan fungsi utamanya.Â
Bata beton atau yang biasa disebut dengan batako ini biasanya digunakan sebagai konstruksi bangunan komersial, bangunan industrial, pagar, dan kolam renang. Hal ini dikarenakan sifatnya yang kedap air sehingga bagus jika digunakan untuk bagian bangunan yang sering terkena air.
Lalu ada ubin teraso yang cocok digunakan untuk memperindah tampilan lantai rumah. Ubin teraso biasanya dibuat dari campuran semen, pasir dan pecahan marmer yang dicetak sehingga menghasilkan teraso yang indah dan dapat dijual belikan.
Bahan bangunan dari beton yang akan dibahas kali ini adalah genteng beton yang sudah banyak digunakan pada bangunan modern. Simak pembahasan di bawah ini!
Pengertian Genteng Beton
Genteng beton merupakan salah satu bahan penutup atap yang terbuat dari beton yang sudah dicetak. Genteng beton dapat digunakan untuk alternatif pengganti atap apabila bosan dengan bahan penutup atap yang lain. Sedangkan untuk kemiringan atap apabila ingin menggunakan genteng beton idealnya sekitar 30-35 derajat. Sedangkan genteng ini umunya mempunyai panjang 33 cm dan lebar 42 cm. Material yang digunakan untuk membuat genteng beton yaitu semen, pasir, air, kapur mill dan fly ash.Â
Kelebihan dan Kekurangan Genteng Beton
Kelebihan yang dimiliki genteng beton ialah:
Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap suhu
Tahan serangga
Perawatan rendah
Hemat energi
Terlihat modern
Kekurangan apabila menggunakan genteng beton adalah:
Lebih mahal
Lebih berat
Rapuh
Sulit dalam pemasangan
Proses Pembuatan Genteng Beton
Sudah banyak perusahaan yang memproduksi genteng beton dengan cara dan SOP yang berbeda-beda. Namun, pembuatan genteng beton secara manual masih dapat kita lihat di sekitar. Cara pembuatan genteng beton adalah:
Ayak pasir dengan saringan berdiameter 5mm agar mendapatkan pasir dengan butiran yang halus dan tidak tercampur kerikil atau kotoran lainnya.
Campur pasir yang sudah disaring dengan semen dan fly ash dengan perbandingan 20:10:3 lalu tambah air secukupnya kemudian aduk hingga pas dan merata (tidak encer atau tidak terlalu keras).
Siapkan alat cetakan genteng. Pastikan cetakan bersih dari kotoran.
Masukkan adonan ke dalam cetakan yang sudah disiapkan lalu ratakan.
Jika sudah, simpan dan diamkan adonan selama kurang lebih 24 jam.
Genteng yang sudah disimpan selama 24 jam dapat diambil dari cetakan.
Rendam genteng selama 5 hari untuk perawatan agar lebih kuat dan  mencegah munculnya retak rambut.
Setelah direndam, Genteng yang sudah jadi didinginkan kembali selama 2 minggu.
Proses selanjutnya yaitu coating atau pemberian cat agar tampilan lebih menarik.
Syarat Mutu Genteng Beton
Jika ingin menggunakan genteng beton sebagai penutup atap bangunan, kita perlu mengetahui bagaimana cara memilih genteng yang baik. Genteng beton yang baik adalah genteng yang sudah dinyatakan lulus uji standar mutu genteng. Standar mutu genteng beton sudah terdaftar pada SNI 0096:2007, dengan syarat mutu sebagai berikut:
Pandangan Luar
Genteng harus memiliki permukaan yang mulus dan tidak retak atau cacat yang dapat mempengaruhi sifat pemakaian, bentuknya harus seragam bagi tiap jenis dan harus ada logo atau merk pabrik.
Kekuatan Lentur
Genteng juga harus mempunyai kekuatan lentur yang sesuai standar mutu yaitu mampu menahan beban minum 120kg untuk tingkat mutu I dan 60kg untuk tingkat mutu II.
Daya Serap Air
Selain kekuatan lentur, genteng beton juga harus memiliki syarat mutu daya serap air. Daya serap air untuk genteng beton baiknya kurang dari 10% agar tidak terjadi kebocoran.
Ketahanan terhadap Perembesan Air (Rapat Air)
Setiap genteng yang lolos uji sudah dipastikan tidak terjadi tetesan air dari bagian bawahnya. Apabila genteng tersebut basah tetapi tidak terdapat tetesan air, maka genteng dinyatakan tahan terhadap perembesan air.
Jadi, kita sudah mengetahui beberapa kelebihan dan kekurangan genteng beton, serta bagaimana mutu genteng beton yang baik. Tidak ada salahnya memilih genteng beton sebagai penutup atap bangunan, namun baiknya berhati-hati dalam memilih genteng beton yang akan dipakai agar bangunan tersebut tetap nyaman dihuni dan indah dipandang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H