Mohon tunggu...
Cahyadi Kurniawan
Cahyadi Kurniawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Buruh kerah biru tinggal di Solo.

Tukang sinau.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tak Perlu Resah Jadi Freelancer

29 Desember 2019   03:00 Diperbarui: 30 Desember 2019   16:39 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekerja paruh waktu alias freelancer ---mungkin salah satunya kamu--- menjadi salah satu profesi yang cukup populer di kalangan milenial saat ini seperti menjadi youtuber, ilustrator, animator, programer, content creator, hingga reseller toko online. Selain hobi, ketertarikan itu didorong oleh potensi pendapatan yang tinggi dan tidak terikat waktu bekerja.

Namun, freelancer bukan tanpa cela. Ikatan kerja yang hanya mengikuti kontrak dengan klien soal kualifikasi pekerjaan dan deadline kerap mengabaikan perlindungan bagi freelancer itu sendiri misalnya masalah kesehatan dan risiko kecelakaan kerja. 

Mending kalau ada kontrak, lebih riskan lagi untuk freelancer tanpa kontrak seperti youtuber. Pekerjaan ini berisiko tinggi terhadap kesehatan dan kecelakaan kerja lantaran sering terpapar radiasi monitor hingga syuting di luar ruangan. Dengan begitu kebutuhan perlindungan untuk freelancer ini betul-betul harus diakomodasi sendiri oleh freelancer bukan si pemberi kerja.

Hal itu seperti yang dialami oleh istri saya sendiri. Dia selama ini bergiat di sektor yang peluang kerjanya lumayan langka untuk skala Indonesia, yakni konsultan transportasi. Tren di sektor transportasi ini biasanya proyek bakal bermunculan secara sporadis saat mendekati akhir tahun. Nilai proyeknya lumayan tinggi setara dengan risiko yang juga tinggi.

Yang menjadi masalah kemudian adalah waktu pengerjaan yang super mepet. Bayangkan saja, pekerjaan riset penataan angkutan umum yang semestinya digarap selama enam bulan mendadak harus rampung dalam waktu sebulan. Pekerjaan ala Bandung Bondowoso ini jelas menuntut stamina dan konsentrasi tinggi sebab hanya ada satu cara untuk menyelesaikannya, lembur atau overtime.

Akibatnya, di sela-sela lemburan itu tentu ada risiko-risiko kelelahan tubuh mulai dari masuk angin hingga yang paling berat kelelahan ekstrem. Tak jarang ada cerita kawan harus mondok di rumah sakit karena kelelahan berlebihan ini.

Kalau seperti ini siapa yang mau menanggung biayanya? Alih-alih dapat upah tinggi justru malah buntung lantaran harus membayar biaya pengobatan yang tinggi. Nah, sekarang kamu pasti lagi mikir kan gimana cara #BebaskanLangkah dari ancaman dan risiko-risiko itu bukan? Hayooo...

Untungnya, saat ini sudah ada asuransi yang bisa memenuhi kebutuhan para freelancer baik perlindungan dari risiko kecelakaan hingga masalah kesehatan, yakni FWD Asuransi Hidup. Untuk risiko kecelakaan misalnya, FWD Asuransi Hidup menyiapkan paket FWD APRo Accident Protector. Dengan memegang prinsip #FWDBebasBerbagi ini, freelancer bisa mendapatkan penggantian atas biaya medis yang layak dan lazim apabila tertanggung melakukan perawatan medis karena kecelakaan. Selain itu, ia juga menerima santunan bulanan apabila tertanggung menderita cacat tetap total karena kecelakaan. Gimana, enak bukan?

Selain itu, masih ada paket lain yakni FWD Sprint Health. Paket ini menjamin freelancer menerima penggantian biaya perawatan sesuai manfaat yang dipilih jika tertanggung menjalani rawat inap di rumah sakit berlaku sampai usia 75 tahun. 

Uang pertanggungan juga dibayarkan jika tertanggung terdiagnosis menderita penyakit kritis sebelum berusia 80 tahun. Wah, bener-bener tenang kalau mau jadi freelancer sampai kakek-nenek he-he-he.

Setelah mempunyai asuransi dari FWD Asuransi Hidup, seorang freelancer enggak perlu takut lagi soal risiko kecelakaan hingga masalah kesehatan. Kamu pun bisa mengekspresikan kemampuan terbaikmu untuk menghasilkan master piece yang bisa memuaskan penggemar konten hingga klien-klienmu. Istilahnya, "Lu bisa all out, Man!"

Yang lebih penting lagi, tentu kita berharap semua pekerjaan bakal berjalan lancar tanpa aral. Kalau begini mah, risiko-risiko yang ditanggung FWD Asuransi Hidup bisa dijadikan sebagai celengan masa tuamu. 

Tentu kamu bakal memutuskan pensiun jadi freelancer pada usia tertentu bukan? Menikmati masa tuamu di kampung dengan rumah sederhana sambil bercengkerama dengan anak-cucu. Duh, so sweet.. (Cahyadi Kurniawan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun