Mohon tunggu...
Cahya Bagus Saputra
Cahya Bagus Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Teknik Sipil

Saya memiliki hobi mempelajari hal-hal baru yang menarik. terutama pada bidang teknik atau Engineering

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tata Kelola Prasarana dan Wisata di Desa Gunungronggo: PMM Kelompok 96 Gelombang 2 Universitas Muhammadiyah Malang

17 Februari 2024   13:44 Diperbarui: 18 Maret 2024   21:07 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang, 19 Januari 2024 - Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 96 Gelombang 2, yang beranggotakan Idham Sibghota Robbi (202010340311161), Hanif Miftah I (202010340311192), Rizki Dwi Mawanto (202010370311217), Maulana Jibril Islana (202010370311219), Cahya Bagus Saputra (202010370311232)  dengan dosen pembimbing lapangan Nu'man Aunuh, S.H., M.Hum. telah mengadakan kegiatan yang berfokus pada pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dan pelestarian sumber daya alam di Desa Gunung Ronggo Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, banyak tempat wisata tradisional yang terpinggirkan dan kehilangan daya tarik bagi pengunjung. Fenomena ini tidak jarang terjadi di berbagai desa dan kawasan pedesaan. Namun, di Desa Gunung Ronggo, terdapat cerita menarik tentang bagaimana Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) memberikan nafas baru bagi tempat wisata yang sepi pengunjung.

Mahasiswa PMM dari  Universitas Muhammadiyah Malang datang ke Desa Gunung Ronggo dengan misi membantu masyarakat setempat dalam berbagai aspek pembangunan. Salah satu tantangan yang mereka temui adalah menemukan cara untuk menghidupkan kembali daya tarik wisata di Desa Gunung Ronggo, khususnya di Sumber Jenon yang sebelumnya sepi pengunjung.  

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
Dengan semangat dan kreativitas yang tinggi, para mahasiswa PMM membentuk tim untuk merancang program kerja yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sumber Jenon. Berikut adalah salah satu langkah yang mereka ambil :
  • Mendesain Ulang Tempat Wisata: Berdasarkan hasil penelitian dan masukan dari masyarakat, tim mahasiswa PMM mulai merancang rencana untuk mendesain ulang area wisata Sumber Jenon. Mereka memperbaiki fasilitas yang rusak, meningkatkan aksesibilitas, dan menambahkan sentuhan artistik untuk meningkatkan daya tarik tempat tersebut.
  • Program ini bukan hanya tentang menciptakan destinasi wisata yang indah, tetapi juga tentang membangun koneksi yang lebih dalam antara manusia dan alam. Ini adalah tentang menghargai keberagaman budaya dan kekayaan alam, serta tentang membawa perubahan positif bagi masyarakat lokal.

Dengan setiap sentuhan mereka, Sumber Jenon semakin menggambarkan identitasnya yang unik. Mereka tidak hanya menyediakan infrastruktur baru, tetapi juga menghidupkan kembali budaya lokal dan mengedepankan keberlanjutan lingkungan. Wisatawan yang datang kini tidak hanya terpesona oleh keindahan alam, tetapi juga oleh komunitas yang ramah dan lingkungan yang bersih dan lestari.

Program ini bukan hanya tentang menciptakan destinasi wisata yang indah, tetapi juga tentang membangun koneksi yang lebih dalam antara manusia dan alam. Ini adalah tentang menghargai keberagaman budaya dan kekayaan alam, serta tentang membawa perubahan positif bagi masyarakat lokal. 

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kisah sukses ini bukan hanya tentang bagaimana mahasiswa PMM membantu menghidupkan kembali tempat wisata yang terlupakan, tetapi juga tentang kekuatan kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah desa dalam membangun dan melestarikan potensi wisata lokal. Melalui semangat gotong royong dan inovasi, Desa Gunung Ronggo dan Sumber Jenon menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun