Mohon tunggu...
Cahya Bagus
Cahya Bagus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Menjelaskan Apa Itu Strategic leadership?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategic Leadership

30 Juni 2024   12:08 Diperbarui: 30 Juni 2024   12:11 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Strategi kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengantisipasi, memberi inspirasi, mempertahankan fleksibilitas orang lain untuk menciptakan perubahan strategi yang diinginkan. 

Dengan sifatnya yang multifungsi, strategi kepemimpinan melibatkan seluruh sumber daya manusia dalam organisasi, sehingga pemimpin yang strategik harus belajar bagaimana cara mempengaruhi perilaku, fikiran dan perasaan seseorang secara efektif dalam lingkungan yang tidak menentu. 

Hal ini bisa dilakukan dengan perkataan, perbuatan nyata, maupun kemampuannya dalam mewujudkan visi yang hendak dituju di masa depan. Kemampuan mengelola manusia merupakan modal penting bagi seorang pemimpin. 

Pemimpin strategik, sebagai manajer puncak harus mengarahkan perusahaan dengan suatu cara untuk mencapai maksud strategi dan misi yang sudah dirumuskan. la ditantang untuk mewujudkan pengembangan strategis yang layak, dan menentukan cara untuk mengimplementasikannya. Pemahaman akan strategic leadership berfokus pada studi bagaimana top-level leaders mempengaruhi kinerja organisasi lewat kepemimpinan mereka.

 

Leadership terkait dengan "anticipate the future, maintain organizational
flexibility, and most important, manage through others to rech organizational goals"
(Huff, Huff, & Thomas, 1992). Pemimpin strategik membutuhkan fleksibilitas dan inovasi
dalam mengubah arah organisasi. Aktivitas-aktivitas yang dikaitkan dengan strategic
leadership, antara lain: pertama, menciptakan dan mengkomunikasikan visi masa depan
(creating and communicating a vision of the future). Kedua, membuat keputusankeputusan strategik dan kompetensi dan kapabilitas kunci (making strategic decisions,
developing key competencis and capabilities. Ketiga, mengembangkan struktur-struktur,
proses-proses, dan pengawasan- pengawasan organisasi (developing organizational
structures, prosesses, and controls. Keempat, menyeleksi dan mengembangkan
generasi kepemimpinan beriku (selecting and developing the next generation of leaders).
Kelima, mendukung budaya organisasi (sustaining an effective organizational culture).
Keenam, memasukan sistem-sistem nilai etikal ke dalam budaya organisasi (infusing
ethical value systems into an organizational culture) (Huff, Huff, & Thomas, 1992)

Strategic leadership dikaitkan dengan abilitas seseorang untuk anticipate,
envision, maintain flexibility, think strategically and work with others to initiate changes
that will create a viable future for the organization (Ireland & Hoskisson, 1995). Bagi
mereka, pemimpin harus mampu mengantisipasi, memimpikan, memelihara
fleksibilitas, berpikir secara strategik dan bekerja dengan orang lain untuk menginisiasi
perubahan yang akan menciptakan masa depan organisasi berkelanjutan. Berikut ini
beberapa karakteristik strategic leadership dalam Huff et al. antaralain :

1. Pemimpin harus meninjau semua informasi yang berhubungan dengan sebuah
keputusan strategik (reviewing all information that is pertinent to a strategic
decision). Seorang pemimpin tidak bisa bersifat pasif. melainkan selalu proaktif
mendapatkan segala informasi yang signifikan untuk kepentingan pengambilan
keputusan organisasional. Pemimpin perlu mengembangkan sebuah
strategi(developing a strategi).
2. Pemimpin perlu mengerti perusahan, teknologi, dan industri yang (understanding
where the firm,technology, and industry are headed).
3. Pemimpin perlu mengantisipasi aksi-aksi kompetitor dan konsumer (anticipating
the likely actions of compatitors and consumers)
4. Pemimpin perlu dipenuhi dengan berbagai informasi (flooded with information)
5. Pemimpin perlu merasa memiliki sedikit waktu untuk mempelajari tindakan (feel
the little time to choose a course of action) dan perlu menemukan pola dalam
pertengahan perubahan lingkungan global patterns in the midst of a changing
global environment)
6. Pemimpin perlu mengartikulasi strategi dan rencana- rencana tindakan serta
mengkomunikasi secara jelas melalui organisasi (articulate strategy and action
plans, and communicating clearly throughout the organization)
7. Seorang pemimpin membutuhkan anggota lain dalam organisasi untuk
mengidentifikasi informasi kritis dan mengenal anggota-anggota organisasi
sebagai rekan kerja untuk berpartisipasi di dalam waktu yang nyata (need other
members of organization to identify critical information dan recognising members
as partners participating in real time)
8. Seorang pemimpin perlu mengubah arah umum yang didefinisikan dalam strategi
organisasi, memerlukan anggota organisasi memahami dan membagi
sebuahkomitmen pada tujuan menginspirasi dan memperoleh komitmen untuk
transformasi organisasian.

Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah. Banyak yang mencela walaupun sudah
banyak upaya dilakukan. Tidak hanya orang lain, bahkan oleh anggota timnya sendiri.
Karena memang tidak ada seorangpun yang sempurna. Begitu juga seorang
pemimpin. Yang ada adalah perbaikan-perbaikan untuk menjadi lebih baik, berikut
5 ciri pemimpin yang baik :
1. Jujur dan Dapat Dipercaya, Jujur dan dapat dipercaya adalah modal dasar seorang
pemimpin. Tidak hanya anggota tim yang harus memiliki sifat ini. Dengan
dilandasi oleh sifat ini, maka anggota timnya pun dengan sendirinya akan
mengikuti pimpinannya.
2. Bertanggung Jawab, Tidak hanya menyalahkan timnya apabila target yang telah
ditentukan tidak berhasil dicapai. Seorang pemimpin pun harus mampu dan mau
bertanggung jawab. Karena seorang pemimpin akan selalu diminta pertanggungjawabannya terhadap apa yang dipimpinnya dan keputusan yang diambilnya.
3. Mampu Menentukan Skala Prioritas, Seorang pemimpin hendaknya mampu
menentukan skala prioritas. Dengan skala prioritas, anggota timnya mampu
bekerja secara optimal dan mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.
Pimpinan yang baik mengetahui kapan waktunya lembur dan kapan waktunya
pulang pagi.
4. Mampu Mendelegasikan Tugas, Pendelegasian tugas amat penting.Seorang
pemimpin harus bisa mendelegasikan tugas kepada orang yang tepat. Selain itu,
pendelegasian juga merupakan salah satu cara untuk mempercayai anggota
timnya. Sehingga pemimpin mampu menempatkan anggota timnya sesuatu
dengan kapasitas masing-masing anggotanya.
5. Cepat Menangani dan Mengatasi Masalah, Responsif dalam mengatasi masalah
amat penting agar masalah yang muncul bisa dengan cepat tertangani dan
mendapat solusi yang tepat. Sehingga permasalahan tidak berlarut-larut dan
tidak menimbulkan permasalahan baru lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun