Penyandang disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakatnya dapat menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan hak (undang-undang no 19 Tahun 2011 tentang pengesahan hak-hak penyandang disabilitas).Â
Disabilitas yaitu Cacat fisik (kesulitan). Penyandang Cacat Fisik adalah individu yang mengalami gangguan gerak akibat kelainan neuromuskular dan struktur rangka kongenital, penyakit atau kecelakaan (kehilangan organ), polio, dan kelumpuhan.
Dan Penyebab terjadinya tuna daksa, terdapat Ada 3 faktor yang menyebabkan Ketidak mampuan Aktual, yaitu Pre-birth (sebelum kelahiran), unsur Neonatal (saat memasuki dunia) dan Post-kehamilan (setelah lahir). Faktor genetik dan kerusakan susunan saraf pusat menjadi penyebab gangguan atau kecacatan fungsi anggota tubuh yang terjadi sebelum bayi lahir atau selama bayi dalam kandung.
Dampak dari disabilitas tunadaksa, kecacatan fisik seorang penyandang disabilitas dapat berdampak pada kehidupannya sehari-hari. Berikut ini adalah contoh dari efek tersebut:
- Masalah kesulitan belajar: Masalah ini terkait dengan rintangan yang dialami oleh individu yang lemah karena ketidakteraturan dalam pikiran atau masalah sistem sensorik.
- Masalah Sosialisasi: Masalah ini berkaitan dengan adaptasi mereka terhadap lingkungan. Mereka cenderung mudah frustrasi, menarik diri, dan tertekan oleh kehadiran orang lain.
- Masalah Keterampilan dan Ketenagakerjaan: Penyandang disabilitas memiliki kemampuan fisik yang terbatas. Oleh karena itu, mereka membutuhkan bantuan dan bimbingan agar mereka dapat mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
- Masalah pada latihan motorik: Masalah ini erat kaitannya dengan kondisi penyandang disabilitas yang sebagian besar adalah penyandang disabilitas motorik.
Cara mengatasi anak-anak dengan disabilitas fisik tergantung pada penyebab, jenis, perkembangan penyakit, dan tingkat keparahan kecacatan. Banyak program rehabilitasi, seperti terapi okupasi, terapi fisik, dan terapi wicara, dapat membantu anak-anak penyandang disabilitas fisik mengelola dan mencegah kondisi mereka memburuk.
DOSEN PENGAMPU: DEA MUSTIKA,S.Pd., MPdÂ
Kelompok:
 Adrianus                  (216910048)
Anggi Apriona             (216910411)