Pendaluhuan
Hubungan internasional kontemporer adalah ilmu yang berfokus tidak hanya pada hubungan politik antar negara, tetapi juga pada hak asasi manusia, perubahan transnasional, organisasi internasional, lembaga internasional, lingkungan, dan banyak disiplin ilmu lainnya. Sejak munculnya Revolusi Industri, kekhawatiran baru telah muncul dalam hubungan internasional.Â
Salah satunya adalah kepedulian terhadap lingkungan terkait pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat mesin-mesin canggih yang membakar bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, serta lain sebagainya. Hal ini menyebabkan perubahan iklim dan pemanasan global, yang membuat planet ini tetap hangat dari waktu ke waktu.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan - perubahan iklim adalah perubahan signifikan pada iklim, suhu dan curah hujan.Â
Hal ini disebabkan meningkatnya suhu bumi akibat meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer bumi. Perubahan iklim memiliki dampak yang sangat luas bagi kehidupan masyarakat.Â
Peningkatan suhu bumi tidak hanya akan mempengaruhi peningkatan temperatur bumi, tetapi juga akan mengubah sistem iklim, mempengaruhi perubahan dalam semua aspek kehidupan alam dan manusia, seperti kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian dan ekosistem wilayah pesisir.Â
Dalam menghadapi bencana alam akibat perubahan iklim, aktor internasional harus menyadari perlunya kerjasama internasional untuk mengatasi perubahan iklim.Â
Mengingat sifat transnasional dari perubahan iklim, kerjasama internasional diperlukan untuk melindungi lingkungan. Perubahan iklim bersifat lintas batas dan telah menjadi isu global yang memerlukan upaya bersama (Sayyidati, 2017).
Pembahasan
Setelah berakhirnya Perang Dingin, masalah lingkungan sering dibahas dalam skala global. Negara-negara akhirnya menyadari pentingnya lingkungan bagi kelangsungan hidup generasi mendatang.Â
Dengan meningkatnya kesadaran perlindungan lingkungan hidup masyarakat terutama pemerintah nasional, serta semakin seriusnya masalah penurunan kualitas lingkungan yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat, seperti peningkatan suhu bumi dan meningkatnya berbagai penyakit akibat berlubangnya lapisan ozon, masalah lingkungan dimasukkan ke dalam agenda internasional.Â
Dampak perubahan iklim terhadap pemanasan global mendorong aktor internasional untuk bekerja sama lintas batas (Sayyidati, 2017).Â
Dampaknya tidak hanya melanda negara-negara, tetapi individu-individu jelas terpengaruh. Perubahan iklim tidak secara langsung mengarah pada konflik, tetapi berpotensi menyebabkan ketidakstabilan global akibat kelaparan, kemiskinan serta pengangguran. Kekurangan pangan dan air bersih, penyakit menular, perselisihan antar pengungsi dan bencana alam yang lebih serius akan menimbulkan konflik horizontal dan vertical (Wangke, 2021).
Meningkatnya bencana hidrometeorologi berdampak signifikan terhadap perubahan sifat curah hujan dan cuaca. Tidak hanya polanya yang berubah, tetapi juga intensitas, durasi, dan sebarannya.Â
Situasi ini telah mengakibatkan beban ekonomi yang meningkat pada masyarakat dan institusi di seluruh dunia, dan akibatnya tidak hanya negara, tetapi juga aktor non-pemerintah terutama individu terlibat dalam upaya mengatasi dampak buruk pemanasan global.Â
Masalah perubahan iklim yang menyebabkan pemanasan global semakin menjadi ancaman bagi kehidupan manusia karena secara langsung mempengaruhi lingkungan sebagai ruang hidup (Wangke, 2021).Â
Dalam hubungan internasional, organisasi internasional memegang peranan penting karena merupakan salah satu forum atau alat untuk aliansi atau koordinasi antar anggota serta koordinasi mengenai kebijakan antar pemerintah.Â
Salah satu contoh organisasi internasional yang fokus pada isu perubahan yaitu United Nations Framework Convention on Climate Change atau UNFCCC sebagai agensi organisasi internasional PBB yang berfokus kepada perubahan iklim (Greene, 2000).
Kesimpulan
Isu lingkungan menempati bagian yang penting dalam politik internasional kontemporer maupun aktornya karena bumi yang kita tempati tengah mengalami proses global warming, bukan hanya itu dampak dari kerusakan lingkungan bukan hanya berdampak pada perorangan ataupun kelompok tetapi dampaknya hampir dapat di rasakan di seluruh negara.Â
Sejak isu lingkungan menjadi isu penting dan telah masuk ke dalam jajaran isu politik, maka seharusnya para pelaku hubungan internasional menjadikan isu lingkungan sebagai fokusnya, apalagi masalah lingkungan juga dapat berujung pada adanya kesenjangan nasional, maka para aktor hubungan internasional harus secara aktif mulai bekerja sama untuk mengatasi kerusakan lingkungan.Â
Perubahan iklim tidak secara langsung mengarah pada konflik, tetapi berpotensi menyebabkan ketidakstabilan global melalui kelaparan, kemiskinan, dan pengangguran.Â
Kekurangan pangan dan air bersih, penyakit menular, perselisihan antar pengungsi, dan bencana alam yang lebih serius dapat menyebabkan konflik horizontal dan vertikal, dan sementara masalah lingkungan merupakan tanggung jawab utama negara sebagai aktor, partisipasi aktor non-negara juga tetap Apakah perlu untuk mempertimbangkan dampak atau dampaknya. Karena sifat alami lingkungan yang meluruh membuat dampak tidak hanya untuk beberapa orang, tetapi semua makhluk hidup merasakannya.
Daftar Pustaka
Greene, L. A. (2000). United nations framework convention on climate change. Environmental Health Perspectives, 108(8), 47–100. https://doi.org/10.35935/edr/31.2513
Sayyidati, A. (2017). Isu Pemanasan Global dalam Pergeseran Paradigma Keamanan pada Studi Hubungan Internasional. Jurnal Hubungan Internasional, 6(1). https://doi.org/10.18196/hi.61103
Wangke, H. (2021). Kerja Sama Internasional Mengatasi Perubahan Iklim. Info Singkat: Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual Dan Strategis, 13(15), 1–6.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H