Mohon tunggu...
Faried Rijalulhaq™
Faried Rijalulhaq™ Mohon Tunggu... Teknisi - Just an ordinary person, but I'm Limited Edition...

“Islam beribadah itu akan dibiarkan. Islam berekonomi akan diawasi. Islam berpolitik itu akan dicabut seakar-akarnya” — M. NATSIR, PM Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

When the Tears Run Dry

8 Mei 2012   15:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:32 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setangkai bunga duduk di ambang jendela
Menyaksikan hari-hari berlalu
Dan mulai layu seiring waktu
ketika tak ada sang surya di langit
dan kuberada dalam gelap
terdiam tak berkutik
Laiknya bayangan yang diam membatu
mencoba tuk bayangkan
bagaimana yang tadinya sejoli menjadi sendiri

Ku terluka,
Kau cabik semua yang terajut
dan selesai sudah catatan dalam diariku,
dengan harapan
entah bagaimana akan kurajut kembali
kubiarkan lautan air mata menjadi garam di pesisir daguku,
Hingga tak ada lagi yang tersisa
Ku disni,
tanpa tahu kemana kepergianmu,
saat airmata mengering,

Kucoba pergi jauh
Namun dalam ketidakpastian
tak penting jalan mana yang kan kuambil
rasanya seperti berputar berlawanan arah
dan semua jembatan yang p'nah kulalui hilang dalam pandanganku

Dan kuberteriak keras
Apakah ada yang mendengarku ?
Kutak tahu dimana kuberada
Tak jelas
mengapa kuberharap kau disini
saat ku tlah pergi?

Mungkin kuharus lari
Mungkin kuharus menghilang
Mungkin kuharus mencari tempat
dimana kubisa temukan kebahagiaan
dimanapun, kecuali disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun