[caption id="attachment_332341" align="alignnone" width="605" caption="Sumber ilustrasi: google.com"][/caption]
"Nikmatnya hisapan tembakau ini, sepertinya yang menggulung rokok ini melakukannya dengan rasa cinta", gumam Jono sambil sesekali mengepulkan asap rokok yang membentuk simbol hati.
Ketika kelas jam kosong, dari balik jendela Pak Guru melihat Amir yang sedang mojok di sudut kelas sambil menghisap sebatang rokok. "Jon, cepat kau matikan itu rokok, tak bisakah kau menunggu 12 tahun lagi buat hisap tu rokok?"gertak Pak guru.
"Aduh,pak..hari gini koq masih ada larangan merokok, melanggar HAM tahu,"kata Jono.
"Hmm,rupanya ada yang mau jadi pahlawan kesiangan di kelas ini. Kata siapa merokok itu boleh ?"tanya Pak Guru sambil menjewer telinga Jono.
"Pak Guru, menteri saja merokok di istana, masak merokok di kelas ga boleh, emang ada larangannya ?"sahut Jono sambil meringis kesakitan.
"Berani sekali kau ngomong,Jon. Memang di dalam kelas ini ga ada tulisan dilarang merokok. Tapi di depan sekolah ada itu tulisan dilarang merokok. Apa perlu kuberi tulisan dilarang merokok di jidat kamu biar paham?"balas Pak Guru dengan nada tinggi.
"Gak perlu pak, saya bisa mengingatnya di luar kepala",jawab Jono.
"Harusnya kau juga ingat smua PR kamu, bukannya merk rokok saja yang kau hapal. Mana PR matematikamu yang kemarin ?tanya Pak Guru lagi.
"Sudah,pak. Tapi bukunya masih dipinjam si Amir kemarin."jawab Jono.
"Alasan saja kau ini. Mir,mana PR kamu, apa belum kau kerjakan juga ?"
"Sorry,pak..Semalam ketiduran, habisnya buku yang saya pinjam dari Jono cuman ada tulisan rumus saja, ga ada jawabannya jadi saya bingung lalu ketiduran."jawab Amir
"Kalian berdua ini, sama saja, klo ujian nanti gak lulus, mau jadi apa kalian nanti ?"tanya Pak Guru pada mereka.
"Ingin jadi Presiden, Pak" sahut Jono
"Ingin jadi menterinya Jono saja,Pak "sahut Amir.
"Klo saya ingin jadi ibu negara saja,pak,"sahut Linda sambil melirik Jono. Namun Jono memalingkan muka ketika melihat ingus Linda melunturkan lipstik tipis di bibir atasnya.
"Gila kalian ini. Gak lulus koq mau jadi pejabat. Kalo presidennya Jono, bisa jadi penjahat menteri-menterinya."kesal Pak Guru
"Pak, jangan pesimis gitu dong, Pak. Bu Susi yang cuma tamat SMP saja bisa jadi menteri Kelautan &Perikanan . Asal tahu saja pak, teman-teman saya selalu menyebut saya dengan sebutan 'Dewa Mancing' karena sering dapet ikan di empang belakang sekolah",ucap Amir membela diri.
'Gila, kalo nanti presidennya jono, bisa dicabut nanti hak pensiunku",gumam Pak Guru dalam hati sambil berlalu meninggalkan kelas VIII yang riuh...
----------------------------------------
Merokok, bagi sebagian besar siswa yang merokok disebabkan adanya motivasi di lingkungannya. Perokok sebetulnya sudah tahu ancaman kesehatan, namun karena lingkunggan di sekitarnya sudah menganggap rokok sebagai "sunnah muakkad", maka ancaman kesehatan terasa biasa. Apalagi ketika ada pejabat/ public figur yang merokok, dengan segenap prestasi yang disandangnya seolah akan menjadi dalil pembenaran bahwa rokok itu 'MENGINSPIRASI".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H