Berbagai reaksi
Tak ayal lagi, peristiwa ini menimbulkan beragam reaksi dari berbagai pihak. Ada beberapa pihak yang “terlibat langsung” dan beberapa pihak lain yang sebenarnya “hanya supporter”. Tentunya supporter dari kedua pihak yang berseteru. Rekapitulasi reaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Teman Ahok : Segera setelah konferensi pers yang dilakukan Paulus cs, TA berkomentar di tweeter, "sekelompok pemalsu ktp (yg sebenarnya rentan dipidana oleh yg pemiliki ktp), melakukan bunuh diri, krn mau dipolitisasi utk serang TA." Selanjutnya, juru bicara TA Amalia Ayuningtyas menjelaskan kepada wartawan bahwa, setiap KTP yang dikumpulkan sudah melalui proses verifikasi. Tentang Paulus cs, dia mengaku tidak akan melakukan tuntutan hukum. "Sebenarnya lebih ke sanksi sosial. Awalnya kami ingin membalas, tetapi ternyata publik sudah lebih dulu membalasnya dengan sanksi sosial," begitu katanya sembari mempersilakan jika ada pihak yang akan melakukan tuntutan hukum. Komentar orang atas pernyataan TA ini juga terbelah. Pendukungnya menilai sebagai pernyataan dan sikap yang cerdas, karena menghemat energi untuk hal-hal yang penting saja. Lawannya justru mencibir, karena dianggap bentuk ketakutan TA untuk dilakukan pengungkapan fakta. Menurut saya, dua-duanya bisa benar dan juga bisa salah. Wong memang sama-sama hanya menduga kok.
PDI Perjuangan : Sebagaimana yang saya ulas di atas, pihak di balik konferensi pers Paulus cs sengaja menampakkan diri. Akibatnya, masyarakat dengan mudah menyimpulkan bahwa yang bertanggung jawab adalah PDIP. Kontan saja, parpol pemenang Pemilu 2014 itu menjadi sasaran hujatan masyarakat. Sebagian menganggap ini adalah kebijakan partai, tetapi sebagian lagi hanya menyalahkan “oknum” kadernya, Junimart Girsang dan Adian Napitupulu. Ini jelas tidak baik bagi PDIP, karena sebagian besar yang menghujat sebenarnya justru simpatisannya. Anehnya, sampai saat tulisan ini dibuat, mereka tidak mengeluarkan pernyataan sama sekali. Otomatis para penghujat semakin yakin bahwa ini memang kebijakan partai, bukan kerjaan oknum.
Kompasioner : Reaksi yang gegap gempita justru di dunia maya, termasuk para kompasioner. Padahal mereka bukan pihak yang terlibat langsung, hanya supporter atau penggembira. Mereka merasa mendapatkan bahan bakar tambahan untuk saling berbalas artikel. Bagi pembenci Ahok, berita ini dijadikan amunisi baru untuk menyerang pihak lawan. Mereka banyak membuat tulisan yang intinya “kebenaran telah terkuak”. Bahkan ada kompasioner yang saking gembiranya mengatakan “ingin jungkir balik”. Kompasioner ini memang terkenal. Tulisan-tulisannya banyak yang menjadi HL, dan juga banyak yang dibredel admin. Di sisi lain, Ahoker langsung menumpahkan kemarahannya. Ada yang mengatakan Paulus cs sebagai barisan sakit hati, ada juga yang bilang mereka maling teriak maling. Pada umumnya mereka menyerang “orang yang mengatakan”, tapi jarang yang membahas “apa yang dikatakan”. Tak lupa, mereka juga menyerang pihak yang berada di baliknya, PDIP. Menariknya, kelompok ini ternyata juga terbelah menjadi dua. Pihak yang masih mengharapkan Ahok maju bersama PDIP hanya menyerang oknum kader yang bermasalah (Junimart dan Adian). Pihak yang satunya lagi, yang masih istiqomah mendukung Ahok independen, berteriak, “go to hell PDIP.”
Ahok : Sebenarnya yang penting kita tunggu justru reaksi dari Ahok. Dialah pemeran utama dari seluruh hiruk pikuk ini. Tapi hingga kini belum mengeluarkan keputusan final. Jika sinyalemen saya benar, yaitu bahwa parpol sedang menggertak Ahok, maka episiode lanjutannya akan sangat menarik. Selama ini kita telah menyaksikan bagaimana seorang Ahok tidak pernah mengenal kata takut menghadapi gertakan. Preman Tanah Abang dan Kalijodo ditantangnya, dan mereka terpaksa mengakui bahwa mantan Bupati Belitung Timur ini adalah orang yang tangguh, orang yang tidak mempan digertak. Sejarah akan membuktikan, apakah masih seperti itu.
Ciangsana, Kamis Wage 23 Juni 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H