Mohon tunggu...
Ary Suharyanto
Ary Suharyanto Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning Gusti Alloh----

Selanjutnya

Tutup

Politik

Melihat Pemecatan Ruhut Dari Sisi Lain

23 Agustus 2016   04:59 Diperbarui: 23 Agustus 2016   05:18 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepanjang hari senin 22 agustus kemarin, berita pemecatan Ruhut Sitompul (RS) sebagai koordinator juru bicara Partai Demokrat (PD) merupakan salah satu berita yang paling mendapat perhatian publik. Sebagian besar orang terkaget-kaget dengan hal ini, ditambah lagi dengan pemecatannya yang hanya menggunakan SMS. Ada apa gerangan? Ada apa dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang selama ini terkenal hati-hati? Diluar segala alasan pasti penyebab pemecatan dan mengapa dengan cara seperti itu, menurut saya ada hal menarik yang bisa dilihat dari isi SMS pemecatan tersebut.

Saya mengikuti dinamika perpolitikan dewasa ini dan saya nilai saudara benar-benar tidak mengikuti kebijakan dan garis partai terutama Ketum PD karena pernyataan-pernyataan yang saudara keluarkan tidak mencerminkan posisi PD dan garis saya selaku Ketum PD

Selama ini RS memang terkenal vokal dan sering berseberangan dengan pejabat PD yang lain, utamanya soal Ahok dan Jokowi. Bukan sekali dua kali RD mendukung, mengagumi atau sekedar tidak ikut-ikutan menyerang baik personal maupun kebijakan Ahok dan Jokowi. Misal saat dulu ramai-ramainya Sumber Waras, "Sangat meragukan tidak jelas, alamat wajib pajak saja sudah ngaco. Itu sudah keblinger. Belum lagi merujuk pada ketentuan UU 2012 padahal sudah ada 2015," ujar Ruhut kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/4). Sementara soal Jokowi misal tentang pergantian kapolri, "Pak Budi Gunawan bagus. Tapi kita pasrahkan saja kepada Presiden sepenuhnya soal pengganti pak Badrodin Haiti. Karena nanti hanya satu nama yang bakal diajukan Pak Jokowi ke DPR. Dan secara umum pernyataan-pernyataan RD ini memang tidak pernah menyerang atau menyinyir kepada Ahok dan Jokowi.

Sementara di sisi lain, pejabat-pejabat PD gencar menyerang Ahok baik di medsos maupun dilapangan. Sebut saja Andi Arief (AA), Roy Suryo dan beberapa kader lain yang hampir tiap hari menyerang baik Ahok maupun Jokowi. Dalam salah satu cuitannya AA mengatakan  "Basaria komisioner pasang badan atas sebuah kasus. Di dalam tahap penyelidikan pun harusnya dilarang, apalagi penyidikan. Ini pertama kali”dan masih banyak serial twit yang lain terkait Sumber Waras ini, juga sampai saat ini pun AA sangat aktif mengkritisi Ahok. Sedangkan kepada Jokowi, salah satu pernyataan AA yang paling kontroversial adalah tuduhan keterlibatan Iriana Jokowi terkait kasus Ongen.  Dan kemudian Roy Suryo, saya kira tidak perlu diragukan lagi keaktifannya dalam medos...hehe. Menurut saya kritik merupakan hal biasa, dan memang seharusnyalah politisi menjadi yang terdepan dalam mengkritik terutama eksekutif sehingga ada cek and balance. Tetapi tentu banyak dari kita yang sepakat bahwa cara-cara yang dilakukan oleh beberapa kader PD ini sudah keterlaluan, tidak elegan sebagaimana yang didengung-dengungkan ketua partainya sendiri.

Jika model kritik/pernyataan atau saya bilang sih nyinyiran model Andi Arief, Roy Suryo dan kader PD yang lain dibiarkan oleh SBY, dan model seperti RS dianggap tidak mencerminkan posisi PD dan garis ketum PD, maka bisa dibilang SBY merestui dan juga bisa dibilang sepakat dengan model-model busuk seperti itu. Dan jika memang SBY sepakat dengan model busuk seperti itu, maka kata-kata “Jalankan Politik Santun, SBY: Ayo Kita Berpolitik Baik-baik di Negeri Tercinta Ini”pada twitternya beberapa waktu yang lalu bisa dibilang pencitraan basi ala SBY lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun