Mohon tunggu...
Cah Ndeso
Cah Ndeso Mohon Tunggu... -

cahndeso lahir di jakarta, shio tikus. setelah melewati berbagai macam pekerjaan, sekarang di paksa nyemplung di dunia yang makin konvergen. semoga bisa mengikuti arus dunia dan tidak terseret ke pinggir http://cahndeso.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mencontek Pun Mesti Kreatif !

18 April 2010   03:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:44 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah beberapa tahun terakhir ini saya jarang menonton televisi. Keuntungan terbesarnya, saya jadi tidak terkontaminasi dengan infotainment, acara hiburan dengan presenter yang "melambai lambai" alias kurang jelas kejantanan atawa kebetinaannya, bahkan video klip terbaru yang kalau sekilas didengar semakin tebal saja cengkok melayunya.

Saya lebih menikmati televisi via streaming, itupun terbatas. Sekiranya ada berita yang menarik perhatian saya baru saya tune-in. Kemajuan teknologi memungkinkan saya mendengar siaran tv, sambi saya mengerjakan hal lain. Dalam bahasa teknis hal ini disebut multi-tasking, sementara literatur menyebutnya lateral activities.

Mendadak minggu lalu, Priok heboh lagi. Saya pun menikmati kehebohan itu via streaming tv. Sekedar ingin tahu apa yang menjadi masalah.
Ternyata masalahnya masih 4L. Alias Lu Lagi .. Lu Lagi.
MEREKA tidak pernah belajar dari kejadian yang sama dan berulang selama ini.

Inikah menjadi CERMIN KITA selama ini ?
Sebuah pembuktian bahwa KITA kurang mau BELAJAR. Menyebabkan KITA menjadi tidak KREATIF. Mengulangi CARA yang SAMA, dengan HASIL yang SAMA, atau bahkan LEBIH BURUK.

Pun saya membaca pula, seorang Doktor dengan latar bidang keilmuan yang sama dengan saya, terlibat pencontekan jurnal ilmiah dalam taraf multi nasional . Bukan saya tidak setuju mencontek.  Perkembangan budaya memperlihatkan bahwa mencontek itu bahkan perlu dan penting.

Lihat bagaimana saat ini kita menikmati Bakmi yang nikmat di minggu pagi hari, Lalu malamnya kita menikmati Spaghetti di bawah temaram lampu dan alunan piano nan romantis. Ini bukti pencontekan Marcopolo terhadap bakmi dari negeri Cina lebih dari 500 tahun lalu.

Juga bagaimana saat ini kita menikmati Internet dari Laptop dengan merk dalam negeri, Lalu di kantor menikmati pekerjaan dengan Dekstop buatan Taiwan. Ini juga bukti pencontekan teknologi lebih dari 30 tahun yang lalu.

Satu hal yang membedakan pencontekan yang LAGI-LAGI terjadi di Bandung dan Kasus Priok 2010, dengan Marcopolo dan Taiwan, adalah bahwa kita KURANG MAU BELAJAR. Akibatnya kita tidak KREATIF. Sekedar Copy Paste. Jurnal Ilmiah disikat lalu tinggal mengganti judul. Perintah dari atasan didengar, lalu dijalankan begitu saja.

Mencontek itu pun mesti KREATIF. Dan KREATIFITAS adalah HASIL BELAJAR.
Dan BELAJAR itu adalah SEUMUR HIDUP.

salam Gelosiana !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun