Mohon tunggu...
Cahayuni Fajaria
Cahayuni Fajaria Mohon Tunggu... guru -

Jadilah guru sekaligus pendidik buat anak-anak indonesia dengan segenap keunikannya masing-masing. jangan bosan jadi orang baik. semangat dan semangat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ayo Minum Jamu Tradisional yang Sehat dan Menyehatkan

2 Mei 2016   14:20 Diperbarui: 3 Mei 2016   09:29 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meener Yuni, begitulah teman-temanku memanggilku. Mungkin banyak orang yang bertanya, kenapa dipanggil Meneer Yuni? Panggilan ini sebenarnya panggilan spontan kawan-kawan saya saja karena saya, dari dulu (semenjak saya kuliah) hingga saat ini, hobby dan senang membuat ramuan jamu-jamu tradisonal. Walau membuat jamu hanya sekedar “Sambilan”saja (karena saya juga sudah kadung “cinta” dengan profesi GURU yang saat ini saya tekuni dengan semangat dan riang gembira), namun saya tetap menikmatinya juga dengan rasa senang dan gembira. Niatnya hanya satu, yakni sekedar ingin membantu siapapun agar lebih sehat lagi 

Awalnya saya iseng memasak jamu-jamu tradisonal, berbekal pengalaman yang saya terima dari ibu dannenek yang dulunya memang “peracik dan penjual jamu”. Setiap pagi sebelum kuliah, saya biasanya membuat jamu “Kunyit Asem” untuk konsumsi sendiri. Rasanya suegeeeeer banget begitu minum ramuan kunyit tersebut. Apalagi kalau pas habis “datang bulan”, rasa sakit dan mules akibat pendarahan tersebut hilang seketika dan nyaman sekali. Kebiasan membuat ramuan jamu ini berlangsung hingga saya bekerja mengajar di salah satu sekolah swasta di bogor.

Suatu saat, saya pun kembali membuat ramuan “kunyit asem” dan saya bawa ke sekolah karena tidaksempat diminum di rumah. Sesampainya di sekolah, begitu saya mau meminum jamu tersebut, salah satu temanku bertanya, “kamu minum apaan tuh?”. Saya pun langsung menjawabnya, “saya minum jamu kunyit asem buatan saya sendiri”. Di balik bertanya, “oooh gitu ya, boleh nggksaya minta dikit, kebetulan saya doyan jamu juga?”.  Saya pun bilang, “bolehlah, kebetulan saya bawa nya banyak juga nih”. Ternyata begitu selesai meminum jamu tersebut, kawan saya itu bilang “Wah uenak dan segarsekali. Saya mau banget dibikinin ya satu botol untuk besok. Soalnya ibu  pasti mau nih…soalnya uenak banget”.

Semenjak itulah, dari mulut ke mulut, jamu racikan saya, dikenal banyak orang. Tidak hanya di sekolah tetapi  juga di rumah komplekku. Awalnya , sekedar iseng untuk kebutuhan sendiri, tiba-tiba beberapa tetangga mencicipi, terus minta dibuatin setiap hari/minggu.  Ehhh…akhirnya banyak sekali yang order.

Saya pun penasaran, sepertinya racikan jamu ini bisa "dilempar" ke masyarakat luas, apakah juga akan dimininati masyarakat atau tidak? Saya pun berinisiatif mencobanya. Di tengah-tengah waktu kosong, selepas mengajar saya pun mencoba membuat beberapa jenis jamu yaituJAMU KUNYIT ASLI, KUNYIT ASEM, KUNYIT SIRIH, KUNYIT PINANG, BERAS KENCUR,TEMULAWAH, JAHE MERAH, dan SAMBILOTO. Akhirnya saya coba iseng menjualnya di arena Bazar Rakyat di daerah Kertamukti Ciputat yang adanya di setiap hariMinggu pagi. 

Ehhh…ternyata Alhamdulillah laku juga. Setiap bulan  peminatnya semakin banyak  Mereka terdiri dari banyak kalangan seperti ibu-ibu rumah tangga, pegawai kantoran, perawat,dokter, guru, anak-anak, bapak-bapak dan para mahasiswa. Ketika saya tanyagimana rasanya? Mereka menjawab, “RAsanya enak, pas di lidah, tidak menyebabkan serak di tenggorokan, dan feknya terasa sekali”. Kalo hari minggu itu tidak jual….wah mereka pada marah-marah karena mereka nggk minum jamu seminggu….he hehe. 

Saya lebih bersemangat lagi menekuni profesi sambilan ini “meracik jamu tradisional” ini karena jamu tradisional merupakan salah satu warisan budaya yang tak ternilai harganya. Jadi jangan heran bila peminat minuman tradisonal ini dari semua kalangan baik darikalangan bawah hingga masyarakat kelas menengah ke atas. Apalagi Jamu tradisional ini aman dikonsumsi anak-anak, remaja, orang tua hingga lanjut usia. 

Lantas apa sesungguhnya KHASIAT dari ramuan jamu tradisional ini? Khasiat masing-masing jamu berbeda-beda. BERAS KENCUR misalnya, memiliki manfaat untuk menyegarkan kondisi tubuh, kandungan yang ada di dalamnya memiliki senyawa yang bermanfaat, sepertiminyak atsiri, zat ini berfungsi sebagai zat analgesic, yaitu zat yang memiliki kemampuan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri, menghilangkan capek, pegal-pegal, batuk, radang lambung, sariawan, keracunan makanan, perut kembung.Tak hanya itu saja, beras kencur juga bermanfaat untuk menambah tenaga karena memiliki sifat stimultan.

KUNYIT ASEM bermanfaat untuk meringankan nyeri haid serta nyeri perut lainnya. Bagi kebanyakan wanita, kunyit asem dimanfaatkan sebagai jamu pelangsing. Jamu ini diyakini dapat menghaluskan kulit serta membuat wangi tubuh menjadi segar. KUNYIT ASEM SIRIH bermanfaat untuk mengobati keluhan keputihan (fluor albus), merapatkan bagian intim wanita (vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan rahim dan perut,serta dikatakan dapat menguatkan gigi.

TEMULAWAK bermanfaat untuk mencegah penyakit hati. Temulawak juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan kolesterol maupun menghilangkan pegal linu pada tubuh. SAMBILOTO (jamu pahit) bermanfaat untukmengatasi kencing manis, membersihkan darahkotor yang bisa menyebabkan penyakit kulit (gatal-gatal atau jerawat). Selain itu sambiloto juga mampu menurunkan kolesterol dan menghilangkan bau badan. JAHEMERAH bermanfaat untuk mengatasi batuk dan menjaga stamina tubuh agarsenantiasa fit.

LALU, Mengapa ramuansaya ini bisa disukai banyak orang, apa sih yang special dari jamu ramuan sayaini? Sehingga banyak peminatnya. Saya kira tidak ada yang special, biasa-biasa saja. Yang saya pastikan hanyalah KUALITAS BAHAN BAKU, HIEGINITAS, KEBERSIHANdan PENGOLAHAN YANG PAS.

Bagi saya, KUALITAS BAHAN BAKU menjadi kunci utama enak tidaknya ramuan jamu. Untuk JAmu KUnyit misalnya, saya mencari biang kunyit yang benar-benar tua dan berukuran besar. Halini untuk emndapatkan kualitas serat dan air kunyit yang bagus sehingga khasiatnya benar-benar terasa. Begitu juga denga kencur, kencur haruslah kencuryang tua dan berukuran besar agar rasa dank has kencurnya terasa. Begitu juga dengan JAHE, TEMULAWAK, dan SAMBILOTO yang benar-benar berkualitas baik.  

Persoalan HIEGINITAS juga sangat saya perhatikan. Saya hanya menggunakan air bersih dari merk “ternama”saja untuk semua proses pembuatan jamu. Hal ini untuk memastikan kualitas airbenar-benar bersih dan hiegenis. Alat-alat produksi pun seperti blender, panci,saringan, botol, dan lain sebagainya harus terjamin kebersihannya. 

Komponen utama lainnya seperti GULA MERAH, GULA PUTIH, ASEM, DAUN PANDAN dan lain juga tak kalah pentingnya. Semua harus berkualitas bagus. Tidak apa-apa harganya sedikit mahal, yang penting kualitas yang dihasilkan nanti memuaskan dan tidak mengecewakan. Jadi siapapun yang meminum jamu ramuan saya ini harus benar-benar merasakan EFEK SEHATNYA dan bukan malah menjadi sumber penyakit. 

Sekali lagi, banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengkonsumsi jamu tradisonal ini. Selain rasanya yang lezat, minuman ini juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan yakni sebagai obat untuk penyakit-penyakit tertentu dan juga bisa meningkatkan stamina, menjaga daya tahan tubuh dan bahkan bisa untuk kecantikan sekalipun. 

Sekedar sharing, selama ini mayoritas penjual jamu (yang saya ketahui sendiri) hanya mengedepankan keuntungan semata dengan menggunakan bahan–bahan super murah dan tidak hiegenis. Itulah realiatas di lapangan yang membuat saya miris dan bertekad membuat ramuan JAMU YANG SEHAT DAN MENYEHATKAN dengan harga terjangkau. MARI KITA MINUM JAMU TRADISIONAL YANG SEHAT DAN MENYEHATKAN. Salam hangat dan sehat dari MENEER YUNI. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun