Beberapa saat lalu, angka masyarakat positif COVID-19 di Indonesia tiba-tiba saja langsung melonjak. Entah karena penanganan yang tidak segera, sikap pemerintah yang terkesan acuh atau sekelompok orang yang masih abai karena belum ditanggapi serius oleh negara, sehingga masih sering kumpul-kumpul, baik itu dalam acara formal seperti seminar atau lainnya.
Nyatanya aktivitas-aktivitas semacam itu kemudian membuat angka semakin naik dengan persiapan yang masih ala kadarnya, meski sedang terus diusahakan agar membaik. Salah satu yang sedang dicegah sekarang adalah penyebaran virus, sebab mortality rate atau angka kematian di Indonesia mencapai 8%, cukup tinggi.
Banyak pihak yang telah menggaungkan agar pemerintah memberlakukan kebijakan lockdown atau menutup wilayah dan mengajak warga untuk tinggal di rumah saja, tidak bepergian ke mana-mana. Hal tersebut akan sangat membantu dalam memutus rantai penyebaran virus. Namun sepertinya masih sulit untuk dilakukan, sebab harus ada beberapa regulasi yang diturunkan dan dana yang digelontorkan agar semua orang bisa nyaman saat kondisi lockdown.
Akibatnya, ada banyak warga yang harus berbondong-bondong pulang kampung sebab kondisi penuh ketidakpastian dan biaya hidup di perantauan cukup tinggi. Padahal keadaan ini yang justru mengkhawatirkan, karena tidak ada yang tahu apa yang dibawa perantau dari daerah mereka bekerja. Salah satu fenomena mudik atau pulang kampung dini ini dapat diamati di Kecamatan Bojongambir, Kabupaten Tasikmalaya.
Setiap hari nampak jelas mobilitas yang tinggi dari sejumlah daerah di Jabodetabek dan Bandung mulai masuk wilayah Bojonggambir. Oleh sebab itu kepolisian daerah terkait, Koramil, UPT Puskesmas dan pemerintah setempat secara tegas langsung memantau dengan membuat posko dan menyetop tiap kendaraan yang akan masuk ke wilayah kecamatan untuk ditanyai tentang identitas dan tujuan. Setelahnya mereka akan disemprot disinfektan dahulu.
Bupati Tasikmalaya, H. Ade Sugianto pun telah turut memperingatkan mengenai pembatasan mobilitas dalam surat edaran Bupati, tetapi ternyata masih ada banyak yang melakukan pulang kampung dini, sehingga Ade mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh masing-masing daerah untuk waspada dan siaga, salah satunya seperti yang telah dilakukan oleh warga Kecamatan Bojonggambir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H