Mohon tunggu...
Cahaya Purnama Dewi
Cahaya Purnama Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fa243tas eg4r4an dan 304 *end5d52an,n5vers5tas 4ha00ad5yah e0ber

ber0a5n 04s52

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Pendidikan Karakter di Era Society 5.0

6 Februari 2024   22:19 Diperbarui: 6 Februari 2024   22:26 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan model kepustakaan atau library research. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan membaca literatur atau referensi terkait dengan persoaan yang diangkat kemudian mencatat bagian yang penting yang memiliki kaitan erat dengan tema penelitian (Mestika Zed, 2004). Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan studi kepustakaan dimana studi kepustakaan adalah kegiatan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian. Sumber informasi tersebut dapat berasal dari buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah. Studi ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang bersifat teoritis sehingga peneliti memiliki landasan teori yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dimana dalam penelitian ini berupa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pendidikan karakter dan era society 5.0, data-data tersebut digunakan sebagai dasar untuk memperkuat argumen penulis dalam menganalisis pentingnya pendidikan karakter di era society 5.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mengharuskan kita untuk siap menghadapi perubahan dunia terutama dalam bidang pendidikan. Salah satu bentuk perubahan tersebut yaitu Society 5.0. Society 5.0 adalah manusia yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi industri 4.0 dan berpusat di teknologi. Society 5.0 sendiri pertama kali diperkenalkan oleh pemerintahan Jepang pada tahun 2019. Society 5.0 merupakan perkembangan dari revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) sedangkan Society 5.0 memfokuskan kepada komponen teknologi dan kemanusiannya.

Pendidikan memiliki peran yang penting dalam perkembangan era Society 5.0 yaitu untuk memajukan kualitas SDM. Karena itu diperlukan pendidikan mengenai kecakapan hidup abad 21 atau lebih dikenal dengan istilah 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration).

Sementara itu, pada abad ke - 21, pelajar diharapkan memiliki kompetensi yang disebut dengan kemampuan Enam Literasi Dasar. Literasi tersebut terbagi menjadi enam bagian, yaitu:

  1. Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mengembangkan pemahaman dan potensi.
  • Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk bisa memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, dan mengkomunikasikan berbagai macam angka dan simbol matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.
  • Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami karakteristik sains, membangun kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya.
  • Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum.
  • Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan, dan motivasi agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial.
  • Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat.

Di Society 5.0 yang akan dihadapi nanti, tidak hanya dibutuhkan literasi dasar namun juga memiliki kompetensi lainnya yaitu mampu berpikir kritis, bernalar, kretatif, komunikatif, kolaboratif, dan memiliki kemampuan problem solving. Serta memiliki karakter yang mencerminkan pancasila yaitu, rasa ingin tahu, inisiatif, kegigihan, mudah beradaptasi memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki kepedulian sosial dan budaya. Masyarakat diharapkan mampu untuk menyelesaikan berbagai tantangan serta permasalahan sosial yang memanfaatkan inovasi-inovasi yang telah lahir di revolusi industri 4.0.

Peran sekolah dan tenaga pengajar turut berperan penting dalam society 5.0. Kegiatan pembelajaran tidak hanya berfokus pada satu sumber seperti buku, melainkan tenaga pendidik berkembang untuk menerima informasi dari berbagai sumber seperti internet dan media sosial. Terutama dalam masa pandemi kegiatan pembelajaran berlangsung melalui media daring dengan menggunakan berbagai macam aplikasi pendukung, seperti zoom, google classroom, google classmeeting, dan lain-lain. Penggunaan media aplikasi ini membutuhkan wawasan lebih dari para tenaga pendidik, untuk itu peran sekolah dan tenaga pengajar dalam society 5.0 yang berfokus pada tenaga kerja manusia sangat penting.

Pembelajaran selama pandemi juga dicanangkan dapat berlangsung secara hybrid learning atau blended learning. Hybrid learning sendiri merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan kegiatan belajar online dan offline. Berlangsung ketika murid yang diberi izin orang tua datang ke sekolah secara bergantian, tetapi murid yang belajar dari rumah tetap mendapatkan pembelajaran secara online. Karena proses yang kompleks inilah dibutuhkan tenaga kerja dan pengajar yang berkualitas guna menumbuhkan pendidikan pada peserta didik untuk menyiapkan generasi society 5.0.

KESIMPULAN

Persoalan dalam bersama ada dalam lingkungan hidup bermasyarakat merupakan konflik sosial yang lahir dari perubahan dan perkembangan zaman. Konflik tersebut dapat melahirkan patologi dalam kehidupan bersocietas tentunya. Aneka konflik yang sedang dipertontonkan saat ini adalah bagian dari kehidupan manusia yang tidak luput dari pengaruh teknologi. Pada abad ini manusia Indonesia dituntut untuk dapat bersaing dengan negara maju lainnya di dunia. Aneka hal dalam kehidupan telah beringsut konvesional menjadi modern, peralatan pertanian konvesional menjadi modern, penjualan secara langsung sekarang sudah dijajaki secara online dan aneka banyak hal yang terjadi pada era ini. Berangkat dari permasalahan tersebut, maka dapet disimpulkan bahwa pendidikan karakter begitu penting dalam era socienty 5.0 ini. Kelima karakter sebagaimana disebutkan di atas yakni nilai religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas memiliki peran yang begitu penting dan harus diperhatikan secara serius agar apa yang diharapkan dapat terwujud. Apabila kelima karakter ini bersama, maka akan melahirkaan keharmonisan dalam kehidupan bersama.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun