di sini
harga diri pasang surut
harga nyawa naik turun
manusia tinggi
manusia rendah
membingkai renung pada teratai terapung sungai hitam
ada sisa sepotong tempe
itu tempe terakhir
merekam tragedi dan eligi indonesia
sepanjang desa dan sepanjang kota
terpajang kerumun manusia manusia buruk kasta
bersama keranjang kedelai meluapkan gairah membangun budaya zaman
zaman belanda
tutur tempe tentang perjuangan pekerja rodi melawan kelaparan tanpa perbudak tengadah tangan kepada manusia,karena tengadah tangan milik tuhan semata
zaman orde lama
tutur tempe tentang kesombongan negara kencur menghancurkan nama tempe
melupakan tempe kaya budi ,citra bangsa dan jasa bagi berjuta juta jelata papa
zaman orde baru
tutur tempe tentang bibir bibir manusia tidak bisa bicara lancar
penguasa bijaksana nan gila tahta memberinya nilai melewati jajan eropa
masa reformasi
tutur tempe tentang demokrasi sumbang,hak asasi sombong,generasi sinting dalam globalisasi
generasi pemalu bergaya tempe dan elok bergaya pariya durja
Kaki kaki perkasa pada malam malam lena di tepi masa
berpacu keras melumatkan kedelai seratus keranjang
kembang kempis nafas menolak jeda, menggempur laju waktu tanpa kendali
mereka serupa susi susanti serupa andre agassi
matematika dan kimia bersenda setia kala mereka olah ragi
angka angka tersurat pada malam melukis kering,lembab,berat ,ringan
mendorong isi kepala bergulat di altar ilmu
tempe membeku pada pikiran dungu.