Mohon tunggu...
Komalasari Mulyono
Komalasari Mulyono Mohon Tunggu... lainnya -

F

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kritikan dan Pujian, Nutrisi Vital Kreativitas

21 Desember 2011   16:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:56 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Akhirnya sampai juga ke rumah, mendapat rasa hangat kembali, setelah menyusuri jalanan Macau yang sedang dirundung musim dingin. Uff enaknya di balik bangunan. Daripada di luar sana. Apalagi di tempat kerja uff begini salah begitu salah. Jika bertindak baik sedikit, dapat pujian dari rekan kerja atau bos, ehm basa basi. ( Curiga melulu). Maknai dung setiap momen dengan gembira dan tatap dengan jeli makna. Hehehe . Baiklah kesadaran.

Langsung masuk selimut. Nonton sejenak kartun doraemon. Akhirnya ketawa deh. Sekerasnya. HAHAHAHA. Nobita selalu dikritik terus. Walau bandel nih anak suka sekali dengan petualangan.  Ke dunia bebas tentunya. Dunia yang jauh dari kritikan-kritikan sang mama yang mengandung tuntutan membosankan. Di layar kaca itu saya melihat dunia bebas yang ternyata jauh dari ketidaknyamanan. Godaan Soneo dan Giant, yang mengandung tingkat usil yang tinggi seringkali menjerumuskan Nobita pada kekecewaan serta musibah. Tapi dasar Nobita tak pernah kapok, karena pada dasarnya dia pecinta kebebasan sejati.

Dari sana saya belajar. Ternyata dunia bebas penuh marabahaya. Analogi lain, kita bisa menggunakan alam bebas yang di dalamnya ada hutan lebat yang di huni bermacam-macam binatang buas serta tumbuhan beracun sekaligus jurang-jurang curam. Dan jebakan-jebakan ini akan mencetak seorang pecinta kebebasan sejati menjadi seorang jawara -jawara mumpuni.

Kebalikannya dunia tak bebas sungguh nyaman. Seperti keadaan saya saat ini di dalam rumah. Sendirian. Tak ada yang mengganggu. Sambil bermalas-malasan. Sekali di serang langsung mati. Jika diteruskan menjadi kebiasaan saya benar-benar menjadi manusia lumpuh mental.

Sahabat, dari sana mari ajari saya membuat penghubung ke area kreatifitas. Kreatifitas bebas tentu saja sama keadaannya dengan alam bebas tadi. Banyak jebakan berupa kebingungan dan keraguan. Tapi buat pribadi bebas hal ini adalah tantangan. Sahabat tentu lebih tahu dari saya. Jebakan lainnya adalah kritikan dan pujian. Mari bantu saya  mengkaji dua hal ini yang sebenarnya sama-sama mempunyai pengaruh kuat dalam mendongkrak kreatifitas kita.

Pujian

Apa yang kita rasakan ketika seseorang memuji dan melontarkan penghargaan atas apa yang telah kita kerjakan?. Bangga. Selain itu semangat kita tambah berpacu. Kita seketika menjadi sadar bahwa kita mempunyai nilai maupun kelebihan, yang sebelumnya kita tak pernah sadar akan hal ini bahkan kita tidak tahu kalau kita mempunyai nilai lebih. Dan sepentasnyalah kita bersyukur kepada seseorang yang menyadarkan kita bahwa kita mempunyai kelebihan.

Banyak kisah inspirasi dari orang besar, Bahwa sesungguhnya mereka besar karena berawal dari sebuah pujian yang menunjukkan bahwa mereka mempunyai kelebihan yang tak pernah mereka sadari.

Tapi kebanyakan pujian juga berakibat tak bagus. Menjadi lupa daratan bisa -bisa kita tenggelam ditengah samudera pujian. Puncaknya adalah kesombongan.

Kritikan

Jika dikritik tentu saja itu tandanya kita mempunyai cacat pada yang kita kerjakan. Jika tak tertambal kecacatan kita wah amburadul akibatnya. Mencapai baik tak bisa. Kita perlu tambahan usaha. Merenung dulu setelah menerima kritikan, karena adakalanya kritikan bermacam jenis dan motifnya. Tapi apapun bentuk kritikan kita gunakan untuk memacu diri.

Bukankah kreator bebas selalu mencari titik lemah mereka dengan berlatih pada orang yang mereka anggap lebih mumpuni lalu meminta kritikan bukan? .

Tapi terlalu banyak menelan kritikan mentah-mentah akibatnya juga tidak baik. Puncaknya adalah kita hilang pendirian alias plin plan.

Jadi bijaknya terima pujian dan kritikan secara berimbang. Karena dua-duanya kita butuhkan dalam mendongkrak semangat kreatifitas kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun