Mohon tunggu...
Dian Cahyani
Dian Cahyani Mohon Tunggu... Belum punya profesi tetap. -

Lakukan Aksi, Perkaya Diksi, Ungkap melalui Narasi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Negeri di Atas Awan dan Masyarakat Bersarung

15 Desember 2017   11:45 Diperbarui: 15 Desember 2017   15:12 1558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini saya akan bercerita tentang perjalanan saya ke suatu pegunungan yang dikenal dengan negri diatas awan. ini lebih dari jalan- jalan, perjalanan ini diniati untuk berwisata budaya dan menambah kolega dengan keunikan adatnya. Masih tetap di kabupaten lumjang, tepatnya di kecamatan senduro desa Argosari. Desa ini terbilang cukup unik, pasalnya desa ini didiami oleh masyarakat suku Tengger, yang memiliki cita rasa budaya tersendiri. Selanjutnya, terdapat salah satu objek wisata alam di Indonesia yang sungguh mengagumkan yakni; Puncak B29 Lumajang yang dikenal dengan sebutan "Negri Di Atas Awan".

Jalan yang menghubungkan ke kawasan ini juga menantang, bahkan dapat menyiutkan nyali para pengendara kendaraan bermotor pemula, terdapat 47 tikungan tajam yang menurun dengan kemiringan 70o dan 56 tikungan tajam yang menanjak dengan kemiringan 700. Saya mendiami dusun Krajan, yaitu dusun yang terletak paling ujung, dan mendekati puncak B29.

Didusun inilah ajaran hindu wong tengger yang masih kental. Pasalnya masyarakat yang berdiam didusun tersebut 98% menganut agama hindu, sedikit diantara mereka yang beragama Islam, notabenenya mereka yang beragama islam merupakan orang pendatang yang bukan asli masyarakat tengger Argosari. Desa ini berada di ketinggian 1993 mdpl dengan suhu yang mencapai 5oC. Tingginya suhu didesa ini membuat saya dan teman- teman saya tidak berani menyentuh air, sehingga kami memutuskan untuk tidak mandi selama tiga hari.

Semua warga baik tua dan muda, laki-laki dan perempuan, memakai sarung. Itulah kesan yang tertangkap mata ketika memandang setiap sudut Desa Argosari. Motif sarungnya beragam, cara menggunakannya pun berbeda-beda. Di beberapa kegiatan, mereka tampak mengalungkan sarung di leher. Di waktu-waktu lainnya, mereka menggunakan sarung untuk menutup tubuh. Pemakaiaan sarung juga akan Nampak berbeda bagi Setiap masyarakat yang memiliki status social berbeda.

Dalam melakukan segala aktifitasnya, masyarakat suku Tengger tidak lepas dengan "sarung". Walaupun sudah siang, masyarakat Suku Tengger di Desa Argosari pun masih terlihat menggunakan sarung. Selain itu, masyarakat setempat dikenal dengan keramahan luar biasa. Mereka tak canggung menyapa orang asing yang mereka temui, mereka tak sungkan mengajak orang- orang asing untuk sekedar mampir dan meminum kopi deadpan pawon.

Selanjutnya, dipagi hari sekitar jam empat bakda sholat shubuh saya dan teman- teman berjalan menggunakan transportasi pick up untuk menuju lokasi B29. Lalu, kita berhenti sekitar kurang lebih 2km dari lokasi puncak. Kita berjalan menyusuri pegunungan. Kita sengaja tidak memakai transportasi ojek untuk sampai di puncak B29.

Tepat pada pukul enam pagi, kami sampai di Bukit 29. Kami disuguhi oleh pemandangan lautan awan. Seperti berada di negri di atas awan, tak suasana dingin yang kami rasakan seolah- olah sama dengan suasana dingin yang ada negri tirai bamboo. Pemandangan pun berubah seiring debgan semakin siangnya hari. Lautan awan tenggelam dan berubah menjadi lautan pasir dikala siang sekitar jam tujuh pagi. Ketika itu kita dapat meilhat beberapa orang berkuda di lautan pasir. Mereka merupakan masyarakat suku Tengger yang mendiami kabupaten Probolinggo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun