Mohon tunggu...
Cahaya Lestari
Cahaya Lestari Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis sebagai bagian dari perjalanan jiwa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wanita Perkasa

3 Maret 2014   03:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:18 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagi sebagian wanita

Luka itu indah dan menguatkan

Seperti luka masa lalu yang membuatnya tegar

Terbiasa mengatasi luka dan menjadi kebal karenanya

.

Bagi kebanyakan wanita

Duka itu manis dan membangun

Melewati kisi hati bagaikan semilir desir angin

Tenang meneduhkan dan mengobati sampai ke akarnya

.

Siapa bilang wanita itu lemah

Ia lebih kuat dari satria di medan perang

Tak kan bunuh diri hanya karena tak tahan terkena panah

.

Siapa bilang wanita itu rapuh

Ia masih bisa hasilkan tetes terakhir potongan jeruk

Yang tak mampu dilakukan oleh tangan kekar para lelaki

.

Siapa bilang wanita mudah terluka

Karena baginya luka itu indah dan menguatkan

Ia akan memeluk luka dan menjadikannya sembuh

.

Siapa bilang wanita mudah berduka

Karena baginya duka itu manis dan membangun

Ia akan mendekap duka dan menjadikannya bahagia

.

Sungguh

Wanita itu lebih perkasa dari kaum adam

Kehalusan rasa yang membuat pria terkelabui

Kelembutan jiwa membuat semesta terselimuti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun