Mohon tunggu...
Cahaya Komala Bintang
Cahaya Komala Bintang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1 Ekonomi Pembangunan Universitas Lambung Mangkurat

Saya adalah seorang individu yang suka membaca sesuatu yang berhubungan tentang Ekonomi dunia, saya juga suka menulis dan mendengarkan lagu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjalanan Bagaimana Sistem Ekonomi Korea Selatan

18 Juni 2024   08:52 Diperbarui: 18 Juni 2024   09:33 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Korea Selatan merupakan negara yang tidak asing kita dengar, negara yang terletak di Asia Timur ini sendiri merupakan negara dengan ekonomi yang pergerakkannya sangat besar dalam beberapa dekade ini. Membuat kita tentunya ikut penasaran bagaimana Sistem Ekonomi dinegara tersebut.

Artikel ini akan menyoroti bagaimana sistem ekonomi Korea Selatan dari awal masa berakhirnya perang sampai dengan tantangan dimasa depan yang akan dihadapi oleh negara tersebut.

Perjalanan Korea Selatan dimulai setelah perang Korea yang membagi korea menjadi dua negara yaitu Korea Selatan dan Korea Utara pada tahun 1950-an, Korea Selatan memulai proses pemulihan yang sangat mengesankan pada beberapa dekade ini. Awal mula pembangunan ekonomi di Korea Selatan terjadi setelah pemerintahannya mengalokasikan bantuan pinjaman luar negri dari beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Jepang dengan baik, dengan dukungan dari sektor swasta yang inovatif dan produktif, menerapkan strategi pembangunan ekonomi yang fokus pada industrialisasi cepat. Program-program seperti Saemaul Undong yang juga dikenal sebagai Gerakan Desa Baru yang merupakan tonggak awal berdirinya perekonomian Korea Selatan sekarang yang programnya banyak di adaptasi oleh negara-negara yang ada dibelahan dunia, Gerakan ini  berupaya untuk memperbaiki  kesenjangan standar hidup antara pusat-pusat kota negara, yang mengalami industrialisasi dengan cepat, dan desa-desa kecil, yang terus terperosok dalam kemiskinan dan membuahkan hasil yang baik.

Lalu program yang terkenal setelah Gerakan Desa Baru ialah "Miracle on the Han River" , Miracle on the Han River sendiri berhasil menciptakan landasan industri yang kuat, dengan fokus utama pada manufaktur elektronik, otomotif, dan teknologi informasi. Beberapa programnya seperti program  Heavy and Chemical Industry Drive (HCI Drive): Pemerintah Korea Selatan meluncurkan program HCI Drive untuk  pembangunan sektor industri berat dan kimia. Program ini termasuk dukungan besar-besaran dari pemerintah untuk membangun pabrik-pabrik baja, petrokimia, dan industri berat lainnya di sepanjang Sungai Han dan wilayah lainnya, inisiatif ini memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada masa itu. Ada juga program Export-Oriented Industrialization: Korea Selatan fokus kuat pada ekspor sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi. Kebijakan perdagangan luar negeri yang progresif dan insentif untuk perusahaan-perusahaan ekspor membantu Korea Selatan memperluas pangsa pasarnya di dunia internasional.

Pada tahun 1990-an dan awal abad ke-21, Korea Selatan mengalami pertumbuhan ekonomi yang spektakuler, didorong oleh inovasi teknologi dan fokus pada ekspor pada strategi "Miracle on the Han River" dan juga keinginan negara tersebut untuk bangkit. Perusahaan-perusahaan besar yang ada di Korea Selatan seperti Samsung, Hyundai, dan LG menjadi ikon dalam teknologi dan manufaktur dalam pertumbuhan ekonomi yang berfokus pada ekspor untuk membangun negaranya. Revolusi digital juga memainkan peran kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi berkat investasi besar-besaran dalam infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Korea Selatan telah menjadi salah satu pemimpin global dalam adopsi teknologi digital., dengan Korea Selatan menjadi salah satu negara dengan konektivitas internet tercepat di dunia hal ini mendukung pertumbuhan industri teknologi dan digital di negara tersebut. Masyarakat Korea Selatan sangat terbiasa menggunakan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pembayaran digital, belanja online, dan penggunaan aplikasi berbasis mobile sangat umum di sana dengan revolusi digital tersebut Korea Selatan bisa menaiikan pertumbuhan ekonominya  .

Sistem ekonomi Korea Selatan didukung oleh kebijakan pemerintah yang progresif dalam mengembangkan infrastruktur, pendidikan, dan riset dan pengembangan. Strategi pembangunan manusia, seperti investasi dalam pendidikan tinggi dan pelatihan keterampilan Korea Selatan adalah salah satu negara OECD dengan kinerja terbaik dalam bidang membaca, literasi, matematika dan sains bahkan menurut worldtop20.org pada tahun 2023 merilis bahwasanya peringkat pendidikan di duni diposisi kedua ialah Korea Selatan, maka dari itu pendidikan telah menjadi kunci dalam menciptakan tenaga kerja yang terampil dan adaptif untuk membangun perekonomian disana. 

Seperti yang kitra tahu industri hiburan dinegara tersebut sangatlah besar nama- nama seperti BTS dan Blackpink merupakan tonggak dalam cara Korea Selatan memperkenalkan dirinya ke kancah interasional, yang membuat banyaknya turis-turis asing dari manca negara tertarik dengan negaranya dan membuat ekonomi dalam sektor pariwisata meningkat pesat. Bukan hanya berpangku pada teknologi dan manufaktur yang besar tetapi juga dalam bidang pariwisatanya tidak heran apabila pendapatan Korea Selatan dalam bidang pariwisata mencapai angka yang tinggi.

Meskipun berhasil mencapai pencapaian ekonomi yang signifikan, Korea Selatan dihadapkan pada beberapa tantangan penting di masa depan. Di antaranya adalah mengelola ketidakseimbangan ekonomi antara generasi yang lebih muda dan lebih tua, banyaknya generasi muda yang ada di Korea Selatan sekarang yang tidak mau menikah dan memiliki anak, membuat Korea Selatan kebingungan tentang regenarasi negaranya dimasa yang akan datang bahkan di tahun 2024 ini, Korea Selatan memprediksi akan kembali mengalami penurunan sampai dengan 0,68 yang tentunya itu menjadi ancaman nasional bagi kenerlangsungan ekonominya dan tentunya negara Korea Selatan sendiri. Lalu ada juga mempromosikan inklusivitas ekonomi Korea Selatan harus siap dengan perubahan perubahan pada masa yang akan datang dan menghadapi perubahan global seperti ketegangan perdagangan internasional dan dinamika pasar global yang berubah-ubah.

Dalam kesimpulannya, Korea Selatan menawarkan pelajaran tentang bagaimana sebuah negara dapat meraih transformasi ekonomi yang sangat mengesankan dalam waktu relatif singkat untuk sebuah negara yang bahkan dalam pemulihannya berhutang dengan besar kepada negara lain . Dengan pendekatan yang terus berubah dan komitmen terhadap inovasi dan kualitas, Korea Selatan yang sekarang berada di posisi yang baik untuk menghadapi tantangan masa depan dan menjaga posisinya sebagai salah satu kekuatan ekonomi utama di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun