Remaja putri yang sedang pubertas akanmengalami perubahan. Dimulai dari besar dan bentuk payudara. Perubahanitu sangat halus dan lambat, sehingga tidak terasa. Demikian juga bagiankemaluan, seperti klitoris, vulva,dan vagina mengalami perubahan. Rambut mulaitumbuh pada bagian ketiak, sekeliling kemaluan, dan bulu-bulu kaki mungkintambah tebal dan gelap.
Keringat akan lebih sering ke luar di bawah lengan dengan bau yang berbeda atausemakin menyengat. Wajar kalau jerawat mulai tumbuh selama masa ini. Remajaputri ini juga mulai menstruasi.
Pubertas tidak terjadi langsung tetapi bertahap.Misalnya buah dada mungkin mulai membesar tapi ia mungkin baru mengalami menssetahun kemudian. Tahap ini akan berlangsung sampai usia 20 tahun.
Pada remaja putra tubuh tumbuh lebihcepat. Ada anak yang merasakan nyeri pada tangan dan kakinya.Berapa lama hal ini akan berlangsung akan bergantung pada banyak hal. Tapikebanyakan terkait dengan tinggi badan anggota keluarga yang lain.
Perubahan pertamanya adalahmembesarnya buah zakar, lalu diikuti oleh penis. Rambut kemaluan pun mulaitumbuh di atas penis dan buah zakar. Â Suara dari mulut jadi besar. Kadangserak, tapi akhirnya lancar saja. Kebanyakan remaja putra akan tumbuh kumis danjenggot pada akhirnya. Bulu badan juga mulai bertambah tebal. Keringat dibawahketiak mungkin keluar lebih banyak dan baunya berubah atau tambah menyengat.
Ada yang mengalami pembesaran di bawah puting mereka selama pubertas danbentuknya mirip buah dada. Tapi ini biasanya hanya sementara. Ini terjadi pada dua dari tiap tiga anak dan bisa berlangsung selama dua tahun. Jerawat pun mulai tumbuh.
Masa puber remaja putra biasanya mulai lebih lambat daripada remaja putri,antara usia 10 sampai  12 tahun. Ada yang lebih awal ada yang belakangan.Ini bisa berlangsung sampai umur 20 tahun.
Keunikan inilah yang sering menjadi sumber keingintahuan. Sayangnya, banyak yang menganggapnya tabu. Terjadilah salah tafsir, perilaku yang menyimpang. Mereka meniru dari sumber yang keliru. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H