Mohon tunggu...
Dipananta
Dipananta Mohon Tunggu... Buruh - manusia menulis

belajar untuk menulis untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Ruh

16 Agustus 2021   02:25 Diperbarui: 16 Agustus 2021   02:36 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

malam habis ditubruk pagi

sekali lagu pulang para setan

singgah lagi si ibu waktu

ia membelah gelap

membaringkan pelan semangat semu

terjadilah terang sesuai sabda

berbaring jalan

lari disergap kepentingan

melaju searah waktu berrebut maksud

anak-anak disitu bermalam pagi

kata habis menyilang singgah

enggan pulang mau mengulang lagi

semilir getar warna curiga

tentang harga sebuah pagi

tentang berapa harga diri

mungkin mereka orang malam yang membicarakan seberapa manis garam

mungkin pula mereka orang terang yang membicarakan seberapa luas surga


ah, sudahlah

dunia menciut hingga sekepalan saja

takkan kami naiki tangga yang kaupunya

*terinspirasi dari lagu sebuah grup musik yang mitikal, Welt yang berjudul Zombie. Lagunya kini belum ada dimana-mana, mungkin suatu hari nanti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun