Mohon tunggu...
Caecilia Westi
Caecilia Westi Mohon Tunggu... Administrasi - ...

Try to write something different

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Skandal Panama Papers dan Implikasinya untuk Indonesia

12 Mei 2016   06:45 Diperbarui: 12 Mei 2016   07:21 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada akhirnya skandal Panama Papers ini dapat diinterpretasikan sebagai usaha Amerika Serikat menjadi financial center di dunia. Namun terlepas dari hal itu, Indonesia jangan hanya semata-mata berfokus pada membuka nama-nama tokoh yang ada di Panama Papers dan menindaklanjutinya. Sebaiknya saat ini Indonesia lebih berfokus pada pembongkatan nama-nama nasabah yang ada pada bank-bank di Singapura yang ternyata juga merupakan financial centeryang besar. Jumlah dana warga negara asing yang ada di Singapura mencapai 70% dari total seluruh dana perbankan. Hal ini tentunya akan jauh lebih berdampak bagi Indonesia karena sebesar 30-50% dana yang ada disana berasal dari WNI.(NBCIndonesia.com, 2016)

Bibliography

Ailan. (2016, April 15). Berita: Di balik Panama Papers: Ekonomi-Politik Uni Eropa (UE), Amerika Serikat (AS) dan Upaya Menghindari Jeratan Pajak Negara. Retrieved from Magister Administrasi Publik (MAP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) 

Baswir, R. (2016). Akuntansi dan Akuntabilitas Keuangan: Panama Papers. Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia.

Kompas.com. (2016, April 22). News - Nasional: Istana: 80 Persen Dokumen "Panama Papers" Cocok dengan Data Pemerintah. Retrieved from Kompas.com

Kompas.com. (2016, April 17). News - Nasional: Masuk "Panama Papers", Ketua BPK Disarankan Mengundurkan Diri Agar Tak Diolok-Olok Publik. Retrieved from Kompas.com

NBCIndonesia.com. (2016, April 20). Bisnis: “Harus Diungkap! Singapore Papers Lebih Dahsyat dari Panama Papers”. Retrieved from NBC Indonesia 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun