Dunia perfilman Indonesia kembali memancarkan performanya. Kali ini film Penyalin Cahaya atau Photocopier menjadi perbincangan hangat netizen di Instagram maupun Twitter, lantaran dikabarkan film ini masuk dalam program kompetisi 'New Currents' dalam acara Busan International Film Festival (BIFF) ke 26.
Baru-baru ini, Film Penyalin Cahaya juga masuk dalam 17 nominasi Piala Citra, Festival Film Indonesia.
Film bergenre drama misteri ini dibintangi oleh aktris dan aktor berbakat Shenina Cinnamon (Suryani) dan Choco Kurniawan (Amin), yang sekaligus sebagai pemeran utama film ini. Sederet aktor lainnya seperti Jerome Kurnia, Lutesha, Dea Panendra, Giulio Parengkuan, Lukman Sardi, Yayan Ruhian dan Donny Damaran juga turut menghiasi film Penyalin Cahaya.
Film Penyalin Cahaya bercerita tentang mahasiswi berprestasi penerima beasiswa bernama Sur. Sampai suatu saat ketika Sur menghadiri pesta kemenangan teater kampusnya, tak disangka Sur tiba-tiba tak sadarkan diri dan ketika itu juga swafotonya dalam keadaan mabuk beredar.Â
Sur kehilangan beasiswanya karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas. Sur meminta bantuan Amin, seorang tukang fotokopi yang bekerja dan tinggal di kampus, untuk menyelidiki apa yang terjadi pada dirinya saat di pesta.
Berikut 4 fakta menarik Penyalin Cahaya yang harus Anda ketahui sebelum menontonnya
Mengangkat Isu Kekerasan dan Pelecehan Seksual
Cerita film Penyalin Cahaya dibuat untuk menyuarakan kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang sering dialami masyarakat Indonesia. Perjuangan tokoh utama, Sur, memperlihatkan sebuah perjuangan untuk mengungkap kebenaran tentang apa yang dirasakan penyintas dibalik kasus kekerasan dan pelecehan seksual.
Menurut produser film, Ajish Dibyo, film merupakan media komunikasi paling efektif untuk berekspresi dalam menyuarakan keadilan dan memperjuangkan isu kemanusiaan yang selalu bungkam. Â
Film Panjang Pertama Wregas Bhanuteja
Wregas Bhanuteja, seorang sutradara muda berbakat, kelahiran Jakarta, 20 Oktober 1992, yang telah menyabet beberapa prestasi, seperti penghargaan film pendek terbaik di XXI Short Film Festival 2015, pemenang film pendek terbaik di Semaine de la Critique-Cannes Film Festival 2016, dan pemenang Piala Citra FFI untuk film pendek terbaik sebanyak dua kali.Â
Film Penyalin Cahaya merupakan proyek film panjang pertamanya yang membutuhkan satu tahun penyelesaian sejak 2020 karena harus melakukan riset kepada para korban kekerasan seksual. Ia bekerja sama dengan Rekata Studio dan Kaninga Pictures dalam memproduksi film Penyalin Cahaya.Â
Tayang di Busan International Film Festival ke 26
Tak sia-sia, perjuangan yang dilalui tim produksi serta para aktor dalam membuat film Penyalin Cahaya berbuah manis. Penyalin Cahaya berhasil maju di Busan International Film Festival (BIFF) 2021 di Busan Cinema Center, Busan, Korea Selatan. Penyalin Cahaya mengikuti kompetisi utama dalam kategori 'New Currents'.Â
Acara ini berlangsung pada 6-15 Oktober 2021 dengan menghadirkan sederet aktris dan aktor papan atas Asia. Pada 8 Oktober lalu, Penyalin Cahaya berhasil tayang perdana di Studio 1 Busan Cinema Center.
Syuting di Tengah Pandemi
Proses syuting film Penyalin Cahaya dilakukan selama masa pandemi COVID-19 selama 20 hari, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Meskipun begitu, Rekata Studio dan Kaninga Picture terus berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan film Penyalin Cahaya.
Tidak puas rasanya apabila sudah mengetahui fakta-fakta menarik tentang film Penyalin Cahaya, namun belum menonton trailernya. Ini dia trailer film Penyalin Cahaya.
Semoga dengan hadirnya film Penyalin Cahaya, dunia perfilman Indonesia dapat terus termotivasi untuk menghadirkan karya-karya terbaik dan bisa mengangkat isu sosial yang terjadi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H