Menulis pada media analog harus mudah dibaca dan dipindai. Artinya, penulis harus memastikan informasi langsung ke intinya. Mengingat tulisan digital sering diakses melalui media digital seperti smartphone atau perangkat lainnya dengan layar kecil. Penulis harus memperhatikan kenyamanan membaca.Â
Selain itu, bertujuan agar informasi dapat tersampaikan dengan ringkas dan jelas, dan juga mudah dicari dalam kolom pencarian. Karena informasi yang disampaikan melalui media digital bersifat fana, tidak seperti media analog, maka dibuat konteks dan tujuan penulisan harus jelas.
Layering dibutuhkan dalam membuat konten untuk memudahkan pemindaian. Informasi pada layering meliputi judul (headline), kalimat pembuka, ringkasan singkat, visual (foto atau grafik), audio atau video, dan link terkait. Pentingnya menautkan link pada konten, agar pembaca bisa menjelajah lebih luas lagi tanpa harus menunggu tulisan atau materi paling akhir. Â
Media analog dan media digital memiliki keunggulan masing-masing. Tergantung tingkat kenyamanan pembaca untuk membaca konten tersebut.Â
Daftar Pustaka
Caroll, B. (2010). Writing for Digital Media. New York: Routledge.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H