Penulis sebaiknya menggunakan kata yang aktif dalam menyusun kalimat untuk memudahkan pembaca dalam mengartikan isi pesan. Kalimat aktif berarti kalimat yang mengandung kata kerja yang dilakukan oleh subjek. Meskipun terkadang kata pasif cocok digunakan, namun hal itu lebih baik dikurangi.Â
4. Imajinasi
Penulis ada baiknya memiliki pengetahuan variasi kata, sehingga kata yang digunakan tidak monoton dan terkesan kaku. Memvisualisasikan analogi dan metafora akan membuat naskah yang ditulis kaya akan gaya bahasa
5. Ulasan Langsung
Ulasan langsung berarti menulis menggunakan kalimat singkat dan langsung merujuk pada inti. Penulisan naskah yang terlalu panjang dengan kalimat bertele-tele akan menyusahkan pembaca dalam memahami inti pesan dan merasa bosan.
6. Konsisten
Penulis harus konsisten dalam membuat kalimat agar seimbang dan sesuai. Penggabungan kalimat dan konjungsi koordinatif  (dan, tetapi, untuk, jadi, dan lainnya) perlu diperhatikan untuk membuat naskah menjadi lebih terstruktur dengan baik. Pemakaian subjek atau objek yang dibahas juga harus konsisten dari awal hingga akhir cerita.
7. Waspada
Ketika menulis digital, terdapat komponen-komponen yang perlu diwaspadai, agar tulisan yang diciptakan tidak saling merugikan penulis maupun pihak lain. Komponen-komponen tersebut meliputi plagiarisme, stereotip, generalisasi, penyederhanaan yang berlebihan, loncat langsung ke kesimpulan, menggunakan logika atau argumen yang keliru, dan kata ganti yang terlalu sering digunakan.Â
8. Ringkas
Penulis harus mempertimbangkan penyusunan kata dan kalimat agar naskah yang dibuat tidak terlalu panjang.Â