Mohon tunggu...
Cadis Luz
Cadis Luz Mohon Tunggu... Nelayan - Sing tenang.

Belum pernah aku berurusan dengan sesuatu yang lebih sulit daripada jiwaku sendiri, yang terkadang membantuku, dan terkadang menentangku. Imam Ghazali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sandal Untuk Dodi

7 September 2019   16:23 Diperbarui: 7 September 2019   19:53 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Dan ini juga untukmu.” Anak pemilik sandal memberikan sandal yang sama dengan miliknya. Baru, dengan warna yang berbeda.

Dodi menerimanya dengan tangan gemetar. Dia tidak sanggup berkata apa-apa, bahkan untuk mengucapkan ‘terima kasih’.

“Solat bareng, yuk. Sebentar lagi asar,” ajak si anak pemilik sandal.

Dodi mengangguk cepat sebagai jawaban, ia segera mengusap air matanya. Mereka lalu bersama-sama masuk ke masjid.

Setelah kedua anak itu mengambil air wudu, Dodi berhenti di depan pintu masjid.

“Kenapa berhenti?” tanya si pemilik sandal.

“Terima kasih buat semuanya. Maaf aku mencuri sandalmu kemarin.”

Anak pemilik sandal lalu merangkul teman barunya. “Kata ayah, kalau memberi harus yang paling bagus. Kau tidak pantas menerima sandal bekas kupakai.”

Dodi berkaca-kaca, dia menangis lagi. Berkali-kali dari mulutnya mengucapkan kata terima kasih. Mereka saling berpelukan. Kemudian si pemilik sandal mengulurkan tangannya. Ia memperkenalka diri.

“Namaku ... Dodi,” ucapnya sembari tersenyum.

Selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun