Mohon tunggu...
Diana Fransisca
Diana Fransisca Mohon Tunggu... -

Live in jakarta. Accountant

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Garam yang Menjadi Manis

30 Agustus 2014   00:04 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:08 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ingat sewaktu kita pertama kali jalan bersama? Saya sangat gugup waktu itu. Sebenarnya saya ingin minta gula, tapi malah berkata garam. Sulit sekali bagi saya untuk mengubahnya karena kamu pasti akan tambah merasa tidak nyaman. Jadi saya maju terus. Saya tak pernah terpikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita! Awal keakraban dan mata cinta kita. Saya mencoba untuk berkata sejujurnya selama ini, untuk menjelaskannya padamu, tapi saya terlalu takut. Karena saya telah berjanji untuk tidak berbohong, sekali pun.

"Sekarang saya sekarat. Saya tidak takut apa-apa lagi, jadi saya katakan padamu yang sejujurnya: saya tidak suka kopi asin, betul-betul aneh dan rasanya sungguh tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak bertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekali pun menyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh hidupku. Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya, saya tetap ingin bertemu kamu lagi dan memilikimu seumur hidupku, meskipun saya harus meminum kopi asin itu lagi."

Air mata si istri betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian hari, bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi pakai garam? Si gadis pasti menjawab, "rasanya manis," dengan senyuman, dan dua titik air mata di pipi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun