Saat berusaha membuka matanya kembali, untuk memastikan ini semua bukan halusinasi, anak perempuan itu masih mendapati kabut itu di hadapannya---dengan tatapan yang seakan-akan penuh rasa penasaran pula. Dengan lembut kabut itu berkata, apa kau Cahaya?
Tiba-tiba anak perempuan itu bergetar hebat dan jatuh tersungkur ke tanah. Rambutnya terurai tidak karuan, wajahnya pucat pasi. Anak perempuan itu hilang kesadaran. Sementara burung yang sempat menghilang itu bercericit kembali di antara kabut yang pekat. Derai dahan pinus itu disamarkan oleh kabut, seakan tidak mengeluarkan suara apa-apa. Kabut menggulung tubuh anak perempuan itu.
"Cahaya? Cahaya? Cahaya ...?"
Candrika Adhiyasa
 Tasikmalaya, 8 April 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H