Menjelajahi Taman Laut Gili Bidara, Gili Petagan, dan Gili Kondo
Port of Gili Bidara Hampir satu jam kami snorkling di Gili Kapal. ku liat Langit sekitar Gili Kapal yang diselimuti awan-awan. Gunung Rinjani yang nampak dari kejauhan juga ditutupi awan. Spot snorkling akan beralhih ke Gili Bidara. satu per satu Lombok Backpacker naik ke atas perahu. semuanya sudah naik ke perahu kecuali Mbak Wet dan Marlina yang masih sibuk memotret terumbu karang.
saat semua rombongan sudah berada di atas perahu, kami pun langsung berangkat ke Spot Snorkling selanjutnya yang tak jauh dari Gili Kapal. dari atas Perahu saya melihat Gili Kapal itu kecil terus mengecil sampai Gili Kapal tak terlihat lagi. saya hanya melihat garis pembatas laut di sekitar Gili kapal. sebelah kiri berwarna Hijau Muda, yang sebelah kanan berwarna biru toscha. lama Kelamaan, Gili Kapal ditelan Tenangnya Selat Alas.
Gili Kapal tenggelam, Pulau lain yang lebih besar muncul di depan mata. Gili Bidara. Ku liat matahari masih malu menampakkan cahayanya. Tiang-tiang pancang berdiri kokoh. sepertinya Tiang Pancang itu untuk rencana pelabuhan di Gili Bidara. tak ada pekerja. hanya tenda-tenda sebagai pelindung panas.
Gili Bidara ini merupakan yang satu-satunya pulau yang berpenghuni yang berada di selat Alas. orang yang tinggal di sini kebanyakan berprofesi petani sekaligus nelayan. saya pernah mengupas tentang Gili Bidara yang menjadi satu-satunya pulau yang bisa menghasilkan pertanian. Klik sini
saat perahu sudah bersandar di Pantai Gili Bidara, beberapa rombongan langsung berteduh sambil menyantap bekal makanan yang sudah kami bawa. sebagian yang lain langsung foto-foto dengan latar belakang tiang-tiang pancang. Matahari sesekali muncul menyengat kulit kami yang memang hitam. berpose dibawah teriknya matahari. berpose sesuai dengan gayanya masing-masing. setelah berpose satu-satu kami pun berpose ramai-ramai dengan gaya bebas.
tiba-tiba saya dikagetkan oleh tingkah laku Alex Sloven yang langsung mengangkat tubuh Mbak Tita. dalam sekejap Tubuh Tita nah nongkrong di Pundak si Alex Sloven. the Romantic Pose of this day. Tak Cukup berpose Romantis. Alex Sloven berpose Layaknya three masketerr dengan para cowok. Alex benar-benar kocak orangnya. tak seperti bule pada umumnya. coba liat aksinya saat mengangkat kardus ke atas perahu. di satu pihak dia orangnya menyenangkan, di lain pihak dia mulai “menjengkelkan”.
menjengkelkan karena sering mengganggu teman yang ingin pose sendirian. eh tiba-tiba dia sudah berada di dekatnya. dengan berbagai aksinya itu Alex termasuk salah satu rombongan yang paling aktratif, agak narsis dan menyenangkan sekaligus “menjengkelkan”.
saat yang lain sibuk berpose foto, si Jefri sibuk melampiaskan rasa cintanya kepada sang Pencipta. Shalat. Shalat tidak perlu harus di tempat beribadah ataupun di rumah. bukankah alam semesta ini juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. tak semestinya kita lalai menunda-nunda ibadah. dia tak segan untuk menghamparkan alas kemudian shalat di atas pasir untuk memuji sang Pencipta. memuji kepada Tuhan yang menciptakan laut Indah, terumbu karang-terumbu karang yang beraneka jenis dan warna, Ikan-ikan Laut dengan berbagai jenis, warna dan ukuran. semuanya itu menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Pencipta.
Tak afdol rasanya hanya menikmati keindahan-keindahan Pasir dan lautnya. coba lah melihat terumbu karang-terumbu karang dengan berbagai jenisnya. cobalah snorkling di sisi kanan Tiang-tiang pancang Gili Bidara. Terumbu karang-terumbu karang yang indah akan tersaji di sini. Terumbu karang kebanyakan didominasi oleh soft coral. Ikan-ikan dari berbagai Jenis, Warna dan Ukuran. Ikan-ikan di Sisi Kanan relatif lebih besar dan lebih banyak.
Tak Puas dengan Sisi Kanan, beralihlah ke bagian Kiri yang menawarkan pesona terumbu karang yang lain. Terumbu karang-terumbu karang di sisi kiri memang lebih bagus dan lebih eksotis. kelebihan di sisi Kiri Pantai adalah Ikan-ikannya yang jauh banyak. kelebihan di sisi kiri adalah terumbu karangnya.
seperti karang Meja yang berjejer rapi laksana permadani yang berundak-undak. karang meja ini berada di antara sisi. sisi pantai yang dangkal dengan sisi laut dalam yang gelap dan berbentuk tebing. laut dalam yang gelap terlihat seperti angker tak berpenghuni. tak berani saya snorkling di atasnya. Anemon-anemon laut dan Ikan Nemo yang berada tak jauh dari karang meja.
saat saya melewati karang-karang meja yang berjajar dan tersusun rapi, saya dikagetkan oleh Ikan mati di atas terumbu karang. kepalanya seperti ayam sehabis disembelih. tengkleng. warnanya sangat mencolok. kuning. ku makin mendekat, dia pun tak juga bergerak. ku perhatikan lebih detail. aku langsung teringat Ikan terganas Piranha yang berada di sungai Amazon.
kepalanya mirip, batinku. ikan berwarna mencolok ini pura-pura mati untuk mengelabui sang korban, batinku. kaburrrrrrr…ku hanya ingin kabur dengan cara berenang yang tidak melakukan banyak gerakan. saya takut tiba-tiba dia menyerang dari belakang. dag dig dug. Ku toleh ke belakang tak ada ikan itu yang menyusul saya kemudian menggigit kaki saya. alhamdulillah.
Mbak Wet pun berhasil moto ikan Buntal ini. saya tahu nama ikan baru belakangan setelah ngobrol dengan Mas Iyus yang memang lebih tahu dunia bawah air. Ikan ini termasuk jenis ikan yang beracun. jenis ikan tidak bisa dimakan begitu saja. perlu di olah sedemikian rupa agar ikan buntal ini bisa dimakan. Restoran-restoran Jepang biasanya ada yang menjual ikan-ikan buntal ini.
lebih dari satu jam kami snorkling di Gili Bidara. menikmati sajian terumbu karang-terumbu karang dengan berbagai jenis. ikan-ikan dengan beranika rupa dan warna. tak puas menikmati berbagai jenis terumbu karang di Gili Bidara. kami pun hendak mencari Spot lain, Gili Petagan. dalam perjalanan menuju Gili Petagan, saya mencoba bertanya tentang keindahan taman laut di Gili Kapal dan Gili Bidara kepada alex. what do you think about the coral and fish. where is the better Gili Kapal or Gili Bidara, kataku pada si Alex. I Think Gili Bidara is better than Gili Kapal becausevery much of fishes here in Gili Bidara.
Ayo kita ke Gili Petagan, di sana lebih banyak ikan Nemonya, kata Mbak bersemangat memecahkan keheningan di atas perahu. Gili Petagan bukan lah pulau pada umumnya. Pulau ini hanya kumpulan tanaman bakau yang ditanam di tengah-tengah laut oleh Tentara Jepang pada masa pra kemerdekaan. hanya 10 menit perjalanan dari Gili Bidara ke Gili Petagan. Mau tau seperti apa Tanaman bakau-bakau yang ditanam oleh tentara jepang silahkan klik
Pak Jefry, spot mana yang banyak ikan Nemonya, teriakan mbak Wet kepada Guide sekaligus Pemilik Perahu. di sana mbak Wet, balas teriakan pak Jefry sambil menunjukkan Spot-spot yang di maksud. mendengar itu Mbak Wet langsung nyebur begitu saja. saya, Jefry, Ardi, Marlina, Rahma, dan Tita langsung menyusul snorkling. Alex Sloven dan Echi tidak ikut turun snorkling.
Ayo ke sini, di sini banyak Nemo, Kata Mbak yang memecahkan keheningan di tengah laut Selat Alas. Arus ombak yang lumayan kuat memaksa saya dan kawan-kawan untuk menembus arus laut. perjuangan melawan arus tak begitu terasa karena kita akan dimanjakan terumbu karang- terumbu karang yang indah, ikan-ikan kecil yang lucu dan beraneka warna. Bulu Babi yang berwarna hitam banyak kami jumpai di Gili Petagan. di antara keempat Gili lainnya di Selat Alas. Gili Petagan menjadi habitat Bulu Babi.
akhirnya perjuangan kami terbayarkan oleh Anemon-anemon cantik yang bertengger di Batu Karang yang lumayan besar. Ikan Nemo berenang dan bersembunyi di balik Anemon-anemon yang cantik. Tak hanya Ikan-ikan cantik dan lucu yang bisa kami saksikan di Gili Petagan ini. bahkan ikan-ikan aneh seperti Ikan kambing benar-benar ada di Gili Petagan.
Ikan Kambing ini bentuknya benar-benar mirip Kepala kambing. ku namain Ikan Kambing karena kepalanya benar-benar seperti kepala kambing itu. ntar kalau ada yang tahu jenis dan nama ikannya. saya ganti ke yang bener deh. ikan Kambing ini berukuran kecil dengan warna dominan coklat bercampur putih. tinggalnya berada di terumbu karang. tepatnya diapit oleh terumbu karang. Gili Petagan, Wonderfull, Beautifull.
rasa-rasanya mengelilingi Spot Snorkling di sisi Gili Petagan ini tak akan selesai dalam sehari. tapi kami dikejar waktu. Tim Lombok Backpacker masih harus mengunjungi spot snorkling terakhir di Gili Kondo. ku liat jam sudah menunjukkan pukul 03.15. kami harus segera KeGili Kondo. saat semua tim rombongan Lombok Backpacker sudah berada di atas perahu. Pak Jefry langsung mengarahkan perahunya ke Gili kondo. hanya butuh waktu 15 menit, perahu kami sudah merapat di Pantai Gili Kondo.
Langit-langit Gili Kondo sepenuhnya berawan. Gili Kondo sudah menjadi magnet tersendiri. ku liat beberapa wisatawan yang datang ke Gili Kondo. Gili Kondo memang lebih terkenal dan dikenal oleh beberapa wisatawan. sayang, Gili Kondo sekarang sudah tak terawat lagi. Pihak Swasta, PT Perama sudah tak mau memperpanjang lagi kepada Pemerintah Daerah setempat untuk mengelola Gili Kondo. saya sudah mengunjungi Gili Kondo kedua kalinya yang pertama pada tanggal 15 juni 2013. waktu itu, Gili Kondo benar-benar terawat, Restoran-restoran tersedia, penginapan-penginapan terjaga.
sekarang, Gili Kondo benar-benar tak berpenghuni, tak terawat, Restoran-restoran laksana onggokan bangunan-bangunan angker. sangat beda dengan Gili Kondo saat pertama kali ku kunjungi yang terkesan lebih waaaaah. kembalikan Gili Kondo ke Swasta saja, batinku dalam hati. setidaknya agar Gili Kondo lebih terurus dan terjaga.
Yuk Melipir ke Tulisan Lain tentang Gili Kondo saat pertama kali ke sini.
Tujuan Tim Lombok Backpacker adalah snorkling ampe puas, ampe klimax, ampe menggelinjang, ampe kapok. tak perlu nunggu lama. setelah pose di depan Gili kondo. semuanya langsung nyebur kecuali Alex dan Echi. karena Echi mabuk laut dan muntah-muntah, dia tak ikut acara snorkling bareng.
Terumbu Karang yang tepat berada di Halaman restoran Gili Kondo masih dalam tahap pengembangan. Pihak Pengelola yang lama,Perama berusaha untuk menjaga dan melestarikan Terumbu Karang Gili Kondo. ku semakin enjoy snorkling di Gili Kondo. mengikuti arus-arus yang membawa saya.
Langit semakin Gelap diliputi awan-awan pembawa uap air, Matahari masih enggan muncul setidaknya agak menyinari laut Gili Kondo agar terumbu karang semakin eksotis. saya semakin enjoy menikmati terumbu karang dan ikan-ikan di Gili Kondo. tak terasa arus itu menjauhkan saya dari pantai. sedangkan teman-teman Lombok Backpacker hampir semuanya sudah naik kecuali saya dan Marlina. saya pun berusaha melawan arus itu. usahaku sia-sia. mungkin ku capek seharian snorkling, batinku. arus itu benar-benar tak bisa ku taklukkan. ku diam. tubuhku makin terbawa arus menjauhi pantai.
Mbak, saya sudah ngak kuat, kata ku ke Mbak Marlina. “Ya saya sudah tidak kuat juga melawan arus, saya juga tidak pakai Fins, Panggil aja si Jefry agar perahunya dibawa ke sini”, katanya pada saya. akhirnya saya berusaha berteriak memberitahu kawan-kawan agar perahu itu dibawa ke sini. Mbakkkkkk, suruuuuh pak Jefryyyyyyy agar Perahunyaaa dibawa ke sini, teriakku sambil memperagakan menggunakan tangan. kawanku bukannya memberitahu pak Jefry agar bawa perahunya. mereka malah datang ingin menyelamatkan kami berdua.
Mbak Rahma dan Jefry langsung turun menyelamatkan saya dan Mbak Marlina. bukan perkara mudah untuk kembali ke pantainya. ada dua rintangan yang harus dihadapi. Pertama menaklukkan arus dan yang kedua adalah menaklukkan ubur-ubur yang menggerayangi badan. Rintangan yang pertama berhasil kutaklukkan. dan yang kedua adalah ubur-ubur yang tak bisa ku taklukkan. akhirnya, bentol lah semua badan-badan saya. alhamdulillah setelah nyampe di pantai.saya langsung terkapar. tidur di atas pasir. saya langsung dipotret bak artis kesorean. tragedi penyelamatan oleh Tim Rescue Lompok Backpacker.benar-benar snorkling ampe kapok puas ampe ngak berkutik. ngak berkutik karena terbawa arus di Gili Kondo yang lumayan kuat.
ini lah momen-momen terakhir untuk liburan weekend kali ini. waktunya narsis dan menjalankan ritual sebelum meninggalkan Gili Kondo. mengabadikan moment indah jauhhhh dibawah kaki Gunung Rinjani. Gunung Rinjani masih malu-malu. saya pengin camping di Kondo. ingin motret Mentari terbit dengan latar Gunung Rinjani. ayo kawan Lombok Backpacker kapan kita camping di sini. udah udah waktunya pulang. tepat pukul 04.30, kami tim rombongan Lombok Bacpacker meninggalkan Gili Kondo dengan lambaian tangan perpisahan.
nah bagi kawan yang pengin trip ke empat Gili di Selat Alas. Nih Tipsnya
- Dari Mataram ke Lokasi Penyeberangan Padakguar bisa menggunakan transportasi umum jurusan sumbawa. ntar minta turun aja di pertigaaan ke arah Sembalun. trus naik ojek minta turun di Padakguar. atau juga bisa sewa mobil. cari jurusan sembalun ya.. waktu tempuh mataram Padakguar kira-kira 2.5 jam
- Lokasi penyeberangan agak tersembunyi sih..masuk di kawasan komplek TNI AL.
- dari Padakguar sewa perahu seharga 300.000. itu belum termasuk sewa snorklingnya. oh ya 300.000 untuk tour keliling ke 4 Gili ampe menggelinjang kepuasan. nama empat Gili itu Gili Kapal, Gili Bidara, Gili petagan, dan Gili Kondo.
- sebaiknya membawa bekal untuk persiapan kalau kita kelaparan. maklum di Gili-gili tak ada yang jual makanan. so siapkan bekal makanan. kecuali mau survival dengan spearfishing.
Quate of the day : Jangan Menunggu kaya untuk berlibur ke Lombok, Berliburlah ke Lombok niscaya kau akan merasa kaya. @caderabdulpaker www.caderabdul.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H