Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Human Resources - Saya seorang pencinta kemanusiaan, suka berbagi untuk kebaikan bersama

Regenerasi dari akun Kompasiana sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Medan

Membangun Kolaborasi Untuk Kebangkitan Suku Karo: Strategi Karo Foundation Menuju Kejayaan Peradaban

26 Januari 2025   14:30 Diperbarui: 26 Januari 2025   14:48 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendiri Karo Foudation,  Sekda Medan Dan Bupati Karo terpilih Antonius Ginting mengikuti acara Sosialisasi KF. Sumber Koleksi Pribadi

Suku Karo dikenal memiliki sejarah dan budaya yang kuat, bahkan diakui secara internasional sebagai salah satu suku yang memiliki nilai-nilai sosial dan adat yang sangat terbuka. Budaya Merga Silima, Rakut Sitelu, dan Perkade-kaden 12+1 menjadi fondasi interaksi sosial yang fleksibel namun tetap kokoh, membuatnya bertahan hingga kini. Terletak di kawasan dataran tinggi Sumatra Utara yang subur, Suku Karo memiliki posisi geografis strategis yang diapit dua gunung api aktif, yaitu Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak, serta berada pada ketinggian 400 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut. Potensi agrikultur dari tanah ini tidak diragukan lagi, menjadikan Karo sebagai salah satu pusat produksi hortikultura di Asia Tenggara.


Namun, di balik potensi besar ini, terdapat tantangan besar yang harus dihadapi. Prestasi Suku Karo cenderung menonjol dalam bentuk individu, namun kolaborasi untuk membangun Tanah Karo dan Kabupaten Karo seringkali lemah. Ego sektoral, minimnya platform kolaborasi, serta kurangnya kesadaran kolektif untuk bergotong royong menjadi tantangan utama yang harus dijawab.


Ketua Dewan Pembina Karo Foundation Barata Berahmana yang tetap sehat dan vit dalam usia yang sudah menginjak 86 tahun, dan Ketua Umum Karo Foundation Mayjen TNI Purn Musa Bangun dalam sambutannya pada sosialisasi Karo Foundation kepada Masyarakat Karo Sumatra Utara di Royal Sumatra Golf, hari Sabtu 25 Januari 2025 kembali menekankan hal itu.  Bahwa untuk membangun Karo kedepan, kita orang Karo ini hendak bersatu, bergotong royong untuk membangun kuta kemulihen kita.  Ula min kita pedas megelut, jangan lah kita cepat tersinggung.  kami tentara ini tidak bisa cepat tersinggung, tandas jenderal bintang dua  yang dikenal sangat dekat Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Untuk menjawab permasalahan ini, Karo Foundation berharap dapat mengambil  peran sentral dalam menyatukan masyarakat Karo, baik yang tinggal di kampung halaman maupun yang tersebar di berbagai belahan dunia. Berikut ini adalah strategi mendalam yang dapat dilakukan oleh Karo Foundation untuk menghidupkan kembali semangat kolaborasi dan gotong royong Suku Karo menuju kejayaan peradaban.
Menghidupkan Kembali Nilai Gotong Royong Berbasis Rakut Sitelu


Semangat Rakut Sitelu bukan sekadar narasi adat, melainkan modal sosial yang perlu diterjemahkan dalam konteks modern. Karo Foundation dapat meluncurkan kampanye sosial dan pendidikan budaya untuk membangkitkan kembali kebanggaan terhadap nilai-nilai budaya ini. Misalnya, melalui program edukasi di sekolah-sekolah lokal, seminar kebudayaan, dan festival adat, generasi muda Karo akan belajar memahami pentingnya kolaborasi dalam membangun masa depan bersama.

Membangun Platform Digital untuk Kolaborasi


Di era digital, jarak geografis tidak lagi menjadi halangan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi. Karo Foundation dapat menciptakan platform digital multifungsi yang menghubungkan masyarakat Karo, baik yang tinggal di Tanah Karo maupun diaspora. Platform ini dapat mencakup:
1.Peluang Ekonomi: Marketplace digital untuk mempromosikan hasil hortikultura dan kerajinan Karo ke pasar global.
2.Jaringan Profesional: Ruang diskusi untuk tokoh-tokoh Karo dari berbagai bidang seperti akademisi, pengusaha, dan seniman, agar dapat berkolaborasi dalam proyek strategis.
3.Pusat Pengetahuan: Dokumentasi digital tentang sejarah, budaya, dan adat istiadat Karo untuk melestarikan warisan budaya.

Menyatukan Diaspora untuk Investasi di Tanah Karo


Diaspora Karo yang sukses di berbagai belahan dunia adalah potensi besar yang belum tergarap secara maksimal. Karo Foundation dapat menggalang investasi dari diaspora Karo untuk mendanai program-program strategis, seperti modernisasi sektor agrikultur, pembangunan infrastruktur pariwisata, dan pemberdayaan generasi muda. Salah satu langkah awal yang bisa dilakukan adalah membentuk Dana Abadi Karo Foundation sebagai modal pembangunan jangka panjang.

Mengembangkan Program Hortikultura Berbasis Teknologi


Tanah Karo dikenal sebagai pusat produksi hortikultura yang subur, tetapi sektor ini perlu di-modernisasi agar mampu bersaing di pasar global. Karo Foundation dapat mempelopori proyek hortikultura berbasis teknologi, seperti penerapan pertanian presisi (precision agriculture), sistem irigasi modern, dan digitalisasi rantai distribusi. Proyek ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas petani, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun