Kerajaan Haru belum dikenal secara luas di kalangan orang Indonesia, karena memang belum ditulis sebagai bagia dari kerajaan Nasional Indonesia. Â Kerajaan Haru yang berkuasa pada abad 13 -- 16, dan sempat berjaya di sekitar Selat Malaka bahkan sampai ke Tiongkok salah satu penyebabnya karena minimnya literatur.Â
Walaupun Kerajaan Haru mempunyai keturunan sebagai Suku Karo yang mendiami Tanah Karo Simalem  (Kabupaten Karo, Kabupaten Deli Serdang, Kota Madya Medan, Kabupaten Langkat, Sebagian Kabupaten Dairi, Sebagian Kabupaten Simalungun, Sebagian Kabupaten Aceh Tenggara dan Gayo) namun belum banyak masyarakat Suku Karo yang menyadarinya.
Dengan mempergunakan ChatGPT 4.0 penulis berusaha mencari informasi sebanyak banyak nya tentang Kerajaan  Haru, supaya kita bisa meletakkan nya sebagaimana mestinya demi kebenaran sejarah nasional Indonesia serta menajdi sumber kebanggaan masyarakat Suku Karo khususnya generasi mudanya.
Karo Foundation yang dideklarasikan di jakarta pada bulan September 2024 mempunyai misi untuk merevitalisasi peradaban Karo melalui  penulisan  sejarah Karo dan Kerajaan Haru, mendorong penggunanan Aksara Karo,  mengangkat dan melestarikan Budaya Karo yang sangat kaya  dengan tujuan generasi muda Karo mempunyai identitas diri yang lebih jelas dan pasti.   Untuk itu penulis akan menunjukkan beberapa identitas sejarah Kerajaan Haru dan SUku Karo.Â
1. Sumber Langsung tentang Kerajaan Haru (Aru)
Sumber-sumber langsung adalah dokumen sejarah yang secara eksplisit menyebutkan keberadaan Kerajaan Haru dan keterlibatannya dalam peristiwa sejarah besar.
a. Sejarah Melayu (Sulalatus Salatin)
Sejarah Melayu adalah salah satu sumber utama tentang Kerajaan Haru.
Disebutkan bahwa Haru merupakan kerajaan besar yang memiliki hubungan diplomatik, politik, dan militer dengan Kesultanan Malaka.
Tercatat bahwa Haru pernah menyerang Malaka dan juga membentuk aliansi melalui pernikahan antara keluarga bangsawan Malaka dan Haru.