Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Human Resources - Saya seorang pencinta kemanusiaan, suka berbagi untuk kebaikan bersama

Regenerasi dari akun Kompasiana sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dua Tahap Kehidupan Prabowo Subianto

20 Oktober 2023   15:42 Diperbarui: 21 Oktober 2023   08:48 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salah satu ciri militer adalah ketaatannya kepada komando atau atasannya.  Sehingga dalam pemahaman saya, peristiwa penculikan yang pernah dituduhkan kepadanya dan  mebuat dirinya dibebaskan dari militer berkaitan dengan ketaatannya kepada atasannya.  Sebab dalam militer Indonesia tidak mungkinlah sebuah rencana aksi bisa dijalankan sebelum didiskusikan dengan atasan.  

Disamping itu peristiwa penculikan yang dituduhkan kepadanya pun menurut pemahaman saya karena melindungi bawahannya yang menjadi pelaksana peristiwa penculikan aktivis itu.  Memang siapapun yang pernah menjadi bawahan Prabowo Subianto akan merasakan pendekatan kepemimpinan yang sangat kharismatik namun sangat memihak dan melindungi  bawahannya.  Prabowo Subianto dimata Mayjen (Purn) Musa Bangun adalah seorang pimpinan yang sangat care (peduli) terhadap prestasi, kesejahteraan dan kehidupan keluarga bawahannya.

Mayjen (Purn) Musa Bangun pernah merasakan itu saat dia menjadi wakil komandan batalyon dan Prabowo Subianto jadi komandannya. Suatu saat orang tua (ayah) Pak Musa Bangun datang dari kampung di Tanah Karo Simalem, dan Pak Prabowo bersedia mendengar dan berbicara dengan sang ayah cukup lama. Pengalaman bercakap cakap dengan Pak Prabowo bagi sang ayah Pak Musa Bangun menjadi percakapan yang paling mengesankan dalam hidupnya.

Tahap pertama kehidupan Prabowo Subianto tidak berakhir pada saat dia dibebaskan dari dunia kemiliteran,  sebab pada saat beliau menjadi calon wakil presiden dan dua kali menjadi calon presiden berkompetisi dengan Presiden Joko Widodo masih bagian dari pencarian prestasi tertinggi dalam hidupnya.  Ketika itu dia  masih fokus kepada dirinya sendiri.  

Tahap kedua kehidupan Prabowo Subianto menurut saya berawal saat dia mau menerima tawaran menjadi menteri dan ditetapkan sebagai  Menteri Pertahanan Republik Idonesia, pada Kabinet Indonesia Maju.

Pada awal beliau jadi menteri, seorang Deddy Corbuzier pun sangat terheran heran kog mau jadi menteri padahal dia sebagai mantan calon presiden lebih tinggi lah gengsi dan kedudukannya dari menteri, dibawah pesaingnya pula.  Jawaban Pak Prabowo Subianto saat itu atas pertanyaan Deddy Corbuzier di acara podcastnya yang sangat laris terkenal itu adalah :  kalau bersama sama membangun bangsa Indonesia, mengapa saya harus gengsi gengsian.  Saya ingat bagaimana Pak Prabowo menceritakan dua orang jenderal  perang  Bangsa Jepang yang sangat bersaing, tapi bersatu padu membangun Jepang; sebagai analogi keputusannya mau menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Dan selama hampir lima tahun menjadi menteri, Prabowo Subianto terpilih menjadi menteri terbaik, jauh dari gossip gossip korupsi. Bahkan prestasi paling hebat beliau adalah keputusannya untuk membeli pesawat tempur Rafale dan menjadi pujian dari seluruh dunia.

Nah jika sekarang dalam usianya yang sudah sekitar 74 tahun mau mencalonkan dirinya menjadi presiden, saya melihat motifasi utama nya adalah memberikan pengabdian untuk Bangsa Indonesia. Itu yang paling utama selain memang gengsi atau menjadi presiden adalah prestasi karier yang paling tinggi yang bisa dicapai oleh orang orang biasa.

Pak Prabowo Subianto berhasil mengatasi seluruh kegalauan perasaannya dan move on beberapa kali kehidupannya.  Beliau move on dari tahap pertama ke tahap kedua dengan mengalahkan ego nya sendiri dan berhasil menjadi salah seorang yang sangat berkarakter negarawan.  Masyarakat banyak khususnya kaum orang dewasa pun harus move on juga lah dalam melihat dan menilai perjalanan kehidupan Prabowo Subianto. Manusia itu berubah, berubah mencari hidup yang lebih bermakna.

Nampaknya kaum millenial dan generasi z lebih cepat dan lebih dulu move on dibanding para orang tua dan kaum dewasa yang masih skeptis (barangkali), sebab dimata generasi millenial dan generasi Z ini,  Prabowo Subianto sangat mereka cintai dan menobatkannya menjadi  pemimpin yang jujur, cerdas, dan tegas dan serta tidak akan membiarkan korupsi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun