Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Human Resources - Saya seorang pencinta kemanusiaan, suka berbagi untuk kebaikan bersama

Regenerasi dari akun Kompasiana sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Ngeri Ngeri Sedap" Tidak Sekedar Hiburan, tapi Sebuah Subjek Pembelajaran

4 Agustus 2022   15:21 Diperbarui: 4 Agustus 2022   18:33 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tanya lagi apa yang bisa dipelajari dari suaminya ?  Sebelum menjawab para ibu ibu serentak berteriak ''uuuuuuuu''

  • Lalu tiba tiba ada yang berkata, "keras kepala". 
  • Mau menang sendiri
  • Tidak mampu menghargai anak anaknya
  • Cengeng, mengadu kepada ibunya sendiri 
  • Menilai secara subjektif pekerjaan anaknya (mengatakan pelawak bukan pekerjaan yang terhormat)
  • Namun seorang ibu berkata, tapi akhirnya dia mau terbuka dan berubah  juga kan ?
  • Iya, setelah dia minta makan dirumah ibunya dan bertanya sama ibunya sendiri (opung)

Merespon jawaban ibu ibu tentang tokoh bapak, saya akhirnya mengajukan sebuah pertanyaan guyonan. 

"Mengapa laki laki Batak tidak banyak melakukan polygami? "  

Ibu ibu itu merasa heran dengan pertanyaan saya, tidak mempunyai jawaban. 

Akhirnya saya jawab sendiri.  "Karena laki laki Batak tidak punya niat untuk ber polygami".  

"Ya ialah"  serentak ibu ibu itu berseru sambil tertawa kecil.  

Maksud saya, (saya menimpali),  "karena laki laki Batak itu punya Lapo, jadi tidak sempat berfikir untuk berpolygami, habis waktunya dan tenaga nya bernyanyi dengan lepas bebas di Lapo. Hahaha, respon saya. Dan Ibu ibu pun ikut tertawa. 

"Maka nya jangan larang suami Anda ke Lapo, karena itu akan mengkekalkan perkawinan Anda," kata saya sambil tersenyum.

Bukan hanya dari tokoh ibu dan bapak kita bisa memetik pembelajaran, bahkan dari opung pun ada kata kata pembelajaran. 

"Kau menyekolahkan anak anakmu jauh ke kota, supaya mereka menjadi seperti Burung Garuda, tapi kau sendiri memperlakukan anak anakmu seperti burung dara', salah kamu itu, kata Opung dengan penuh kasih sayang. 

Dari tokoh anak, Domu dan adik adiknya termasuk Sarma, pun ada pembelajaran yang sangat penting,  "bahwa anak anak Batak itu sangat menghormati dan menghargai orang tuanya".  Mereka memang menjadi dirinya sendiri, teguh dengan keputusannya dan pilihannya, namun rasa hormat dan sayangnya kepada orang tua tidak akan pernah hilang.  Ada sebuah nilai dalam keluarga Batak, dan saya yakin dalam semua keluarga orang Timur pun demikian  bahwa hormat kepada orang tua  adalah sebuah keharusan yang amat bernilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun